Reva duduk bosan sendirian di bangku depan kelasnya. Rina sedang pacaran dengan putra, sedangkan Rifa dan Ziza sedang asik main monopoli didalam.Reva benar-benar merasa sendirian. Tidak ada lagi sahabat yang sepemikiran dengannya. Ica dan Fai sedang ada kelas sekarang, jadi mereka tidak bisa menemani Reva.
Sekarang Reva sangat rindu dengan semua sahabatnya. Sahabat yang selalu memikirkan Reva, Sahabat yang memanjakan Reva, dan sahabat yang tidak pernah membiarkan Reva sendirian seperti sekarang ini.
Mereka akan selalu menemani Reva. Walaupun mereka semua memiliki kesukaan masing-masing, tapi tetap saja mereka selalu mengajak Reva. Reva hampir menangis kala mengingat itu.
"Hoyyy sombong, ngapain lo sendirian diluar" Seseorang datang menyapa Reva.
"Bosen di dalam, enggak ada temen" Jawab Reva sedih.
"Lo kenapa Rev?" Tanya Tio mengerti suasana hati Reva sedang tidak baik. Tio duduk disamping kanan Reva disusul Ilham yang juga duduk di samping Tio.
"Gue kangen sama sahabat-sahabat gue. Mereka enggak pernah ngebiarin gue sendirian kaya gini" Curhat Reva meneteskan air mata.
"Eehhh jangan nangis dong Rev" Tio mencoba menenangkan Reva.
"Kita temenin deh di sini ya, kebetulan gue sama Tio juga lagi jamkos" Tawar Ilham.
"Iyaa, kami temenin ya??, kami kan sahabat lo juga" Tambah Tio.
Mereka memang sudah menganggap Reva seperti sahabat mereka sendiri. Tak terkecuali sahabat Reva yang lain.
"Temen lo yang biasanya mana Rev?" Tanya Ilham
"Siapa??"
"Yang tiga orang itu loh, lupa gue namanya"
"Ohh. Rina, Rifa sama Ziza?"
"Nah iyaa itu"
"Iya mana mereka?? Kok enggak nemenin lo?" Tanya Tio ikutan
"Rina lagi pacaran sama putra. Rina sama Ziza lagi main monopoli" Jelas Reva.
" Enggak ikutan??"
"Lo tau kan gue enggak suka main kaya gitu kalo enggak sama sahabat gue"
"Iyaa juga sih"
Tio dan Ilham mengerti keadaan Reva sekarang. Mereka tahu bagaimana sifat Reva yang tidak mudah akrab dengan orang lain.
Di kelas ini Reva hanya akrab dengan Rina, Rifa, dan Ziza. Tapi mereka semua juga tidak mengerti perasaan Reva.
Sebenarnya niat awal Tio dan Ilham tadi mau kekantin, karena kebetulan sedang jamkos. Namun Ilham melihat Reva sendirian duduk didepan kelas. Jadi mereka memutuskan menghampiri sekaligus niat menjahili Reva. Tapi keadaan Reva tidak memungkinkan untuk dijahili.
"Azzam mana Rev?" Tanya Tio.
"Enggak tau. Di dalam kali"
"Lo mau tau cerita hangat enggak Rev" Tanya Ilham semangat untuk mengalihkan kesedihan Reva.
"Apaan emang??"
"Mending lo panggil Azzam dulu deh" Suruh Ilham
"Ngapain manggil Azzam?"
"Ini tuh cerita Azzam sebenarnya"
"Lo aja deh ham yang manggil, gue males nih"
"Okee, gue panggilin nih mumpung gue baek" Ilham berjalan menuju pintu kelas dan mencari keberadaan Azzam.
"AZZAM!!" Panggil Ilham begitu Azzam melihat kearahnya.
Azzam mendekat ke arah Ilham.
"Kenapa??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomansaDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...