Dipagi hari sabtu ini. Seorang wanita tengah berkutat di dapur dengan alat masaknya untuk membuat sarapan. Hanya nasi goreng sederhana yang diminta langsung oleh suaminya.
Dibelakangnya baru saja muncul seorang pria dan langsung memeluk tubuh wanita itu dari belakang. Membuat wanita itu sangat kaget, bahkan spatula di tangannya hampir terlepas da mengenai kaki.
"Pagi sayang.." Sapa Azzam kemudian mengecup pipi istrinya.
"Pagi A. Udah mandi yah? Wangi" Reva masih sibuk memasak yang sebentar lagi matang.
"Iyadong, aku kan rajin mandi" Jawabnya semakin mengeratkan pelukannya.
"Aa lepas dulu dong, aku mau masak" Protes Reva merasa terganggu tak bisa bergerak bebas.
"Yaudah kamu masak aja"
"Susah geraknya. Mending Aa tunggu di meja makan aja, sebentar lagi mateng"
"Iya iyaa" Jawabnya melepaskan pelukannya.
"Aa.. Tolong ambilin kecap bentar" Cengir Reva.
Mendengar permintaan Reva, Azzam langsung menurutinya.
"Nih"
"Makasih Aa, tunggu bentar yah"
Azzam mengangguk lalu duduk di meja makan menunggu Reva selesai memasak.
5 menit kemudian Reva sudah selesai dengan masakannya. Reva menghidangkan itu di atas meja makan dan menyendokkan untuk Azzam baru dirinya.
"Aa hari ini mau ke Cafe?"
"Iyaa. Mau ikut?"
"Aa mau aku ikut atau nggak?" Balik Reva bertanya.
3 bulan pernikahannya dengan Azzam sudah berjalan. Selama ini Reva berusaha menjadi istri yang penurut untuk Azzam. Apapun yang Azzam perintahkan atau inginkan selama itu baik, pasti akan dituruti oleh Reva.
"Terserah kamu aja. Kalau mau ikut ayo, kalau nggak mau nggak papa di rumah aja" Jawab Azzam.
Setelah Reva menikah, dirinya masih bekerja tapi tak lagi mengambil lembur seperti yang biasa ia lakukan. Hal itu juga merupakan syarat dari Azzam untuk dirinya apabila masih ingin bekerja. Reva pun dengan senang hati menuruti, karna rencana awalnya juga seperti itu.
"Aku di rumah aja deh"
"Okee"
Mereka menikmati sarapan dengan tenang. Selesai sarapan, Azzam keukeuh membantu Reva untuk mencuci piring walaupun sudah dilarang berapa kali.
Setelah kegiatan itu selesai mereka kembali ke kamar. Reva membantu Azzam bersiap untuk pergi ke Cafe.
"Oh ya A, Aa pulang jam berapa nanti?"
"Paling cepet kayaknya jam 3an deh. Soalnya banyak yang harus aku cek"
"Aku minta izin pergi ke Butik Ica boleh nggak?" Dari awal menikah Reva selalu meminta izin kepada Azzam jika ingin pergi.
"Jam berapa?"
"Rencananya sih jam 11 siang, sekalian mau makan siang juga sama Fai sama Lia" Jelas Reva.
Keempatnya sudah membicaran ini di grub. Tapi hanya Reva yang belum pasti. Statusnya kini telah berbeda dengan ketiga sahabatnya. Sekarang jika ia ingin pergi, ia harus mendapat izin dari suami dulu.
"Oke aku izinin. Tapi pulangnya jangan terlalu sore ya sayang"
"Siapp Aa. Makasihh" Ujar Reva dengan tersenyum. Menularkan senyum itu kepada Azzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomansaDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...