05. DIBALIK TOPENG.
“Banyak orang yang menutupi luka dengan sebuah topeng.”
****
DIRUANG makan, disinilah keluarga Syarief sedang berkumpul untuk sarapan. Lengkap dengan Kaia dan Shanum.
"Ali, Hari ini jadi kan kerumah Prilly?" Tanya Syarief sambil menuangkan air ke gelasnya.
Ali hanya berdehem tanpa berniat mengucapkan apapun. Mendengar nama cewek itu membuat Ali kesal. Tapi juga kasihan. Ali sudah melihat bagaimana perlakuan Revan pada Prilly. Dan itu sangat kasar.
"Serius Ali mau nikah?" Tanya Kaia.
"Serius, Kai! Dia nikah sama anak selebgram. Ih cantik banget deh pokoknya!" Ucap Shanum antusias."Kebanyakan main ig lu!" Ujar Ali pada Shanum.
"Prilly adiknya Radja, Yah?" Tanya Kaia. Radja Saskara Latuconsina. Kakak Prilly dengan selisih dua tahun dengan Prilly yang juga merupakan Kakak tingkat Kaia di tempat kuliahnya.
"Iya, Kai,"
"Kok kalian pada tau Prilly sih? Kaia juga, Shanum juga. Apa cuma Ali yang gak tau Prilly?" Ucap Ali.
"Makanya, kalo di ajak keluar sama kita tuh ikut. Ini ngurung aja terus di kamar," Ujar Resi.
"Gue kasih restu, Li. Prilly anaknya baik banget. Mukanya polos gitu! Lucu deh pokoknya," Ucap Kaia. Ali yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas.
"Terserah. Ali mau berangkat aja," Ali menaruh sendok di piringnya. Lalu berdiri dan mencium punggung tangan Syarief dan Resi bergantian. Ia segera keluar rumah dan menghidupkan mesin motornya dan melaju pergi ke sekolah.
****
Ali turun dari motornya bersama Nayya. Ya, Ali menjemput Nayya terlebih dahulu. Sontak itupun mengundang perhatian banyak pasang mata. Menatap kagum sekaligus iri pada Nayya. Siapa yang tidak mau berpasangan dengan Ali yang memiliki Paras yang tampan dan juga terkenal di SMA Nusantara sebagai cucu pemilik sekolah?
"Kamu kenapa bisa ribut sama Revan kemarin, Li? Aku kaget tau, ini pertama kalinya kamu ribut adu jotos gitu sama orang. Revan lagi," Tanya Nayya sambil berjalan dan menatap ke arah Ali.
"Biasa lah. Gara gara bully cewek," Jawab Ali seadanya.
Nayya mengangguk dua kali. "Siapa emang?"
"Prilly. Lo kenal?"
Nayya nampak sedang mengingat ingat. Sepertinya nama itu tidak asing di telinga Nayya. "Oh, Prilly kelas bahasa itu yang ngobatin kamu waktu di UKS? Aku suka banget sama karya karya blog dia," Ujar Nayya.
"Karya apa?" Tanya Ali sedikit penasaran.
"Dia suka update quotes gitu. Keren keren banget. Kayaknya aku nge fans deh sama dia. Hehehe. Lumayan sering pas-pas an sih kalo ketemu. Tapi kayaknya dia gak kenal aku," Jelas Nayya. Ali mengangguk paham.
"Oh ya, Kaia sama Shanum apa kabar, Li? Kaia kuliah di Jakarta juga kan?" Tanya Nayya. Ali memang cukup sering membawa Nayya kerumah. Syarief dan Resi pun mengenal Nayya. Mereka menyambut baik Nayya. Syarief dan Resi pun tidak mau ambil pusing dengan hubungan Ali dan Nayya. Itu adalah masalah pribadi keduanya.
"Alhamdulillah, Baik. Shanum suka nanyain lo. Katanya kapan main lagi," Jawab Ali sedikit terkekeh. Adiknya itu anaknya friendly. Cepat akrab.
"Boleh. Kapan kapan kita main lagi."
"Li," Panggil Nayya sembari menghentikan langkahnya. Ali pun menoleh dan menatap ke arah Nayya juga ikut menghentikan langkahnya.
"Kayaknya kesempatan hidup aku kecil banget ya?" Lirih Nayya. Ali mengajak duduk Nayya. Mengusap usap punggung Nayya. Seolah memberi kekuatan pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED MARRIAGE [END]
Teen Fiction"Kamu bisa berencana menikahi siapa, Tapi kamu tidak bisa rencanakan cintamu untuk siapa.." Berawal dari seorang gadis yang Ali tolong karna gadis itu terlihat seperti ingin bunuh diri di dekat jembatan kota. Setelah menyadarkan gadis itu agar tidak...