20. Mencari Jawaban (2)

5.4K 591 65
                                    

20. MENCARI JAWABAN (2).

“Kadang ada beberapa hal yang lebih baik kita gak tau daripada kita harus tau,”

— Bryan Domani

****

PRILLY menaiki motor Bryan dengan mata yang celingak celinguk. Berharap Ali tidak melihatnya sekarang. Karena ada sesuatu yang harus Prilly tanyakan pada Bryan. Prilly tidak bisa hidup dalam kepenasaran ini. Prilly memang sadar untuk tidak terlalu mengurusi masalah Ali, Tapi kan dia adalah istrinya. Tidak salah kan?

“Takut ketauan Ali ya?” Tanya Bryan yang sadar dengan gerak gerik Prilly. Prilly menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan mengangguk kikuk.

“Gapapa, Kalau lo di marahin sama Ali nanti, Bilang nya gue yang ajak lo keluar. Biar gue aja yang dia marahin,” Kata Bryan. Prilly mengerjapkan matanya berkali-kali.

Ini sosok yang Ali dan lainnya benci? Memang sih, Prilly tidak tahu bagaimana masa lalu mereka. Tapi bisa Prilly rasakan kalau Bryan adalah orang baik. Orang yang mau belajar dari kesalahan di masa lalu. Walau Prilly tidak tahu kesalahannya bagaimana.

“Kita mau kemana?”

“Ke cafe aja biar enak ngobrol nya,” Jawab Prilly. Bryan mengangguk dan melajukan motornya menuju cafe yang cukup terkenal di Jakarta.

Setelah sampai di cafe itu, Prilly dan Bryan mencari tempat duduk dan memesan minuman. “Sorry ya Yan ganggu waktu istirahat lo,” Ucap Prilly sedikit tidak enak.

Bryan membalasnya dengan senyuman. “Santai aja kali. Lagian gue seneng kok di ajak keluar sama temen gue. Temen gue juga kan cuma lo, Prill,” Ujar Bryan.

Prilly bisa menangkap sorot kesedihan dari matanya. Tapi Bryan berusaha menutupinya agar terlihat kuat. “G--gue doang? Temen sekelas lo?” Tanya Prilly.

Bryan menggeleng. “Gue lebih suka sendiri. Kalau gak ke perpustakaan. Ke tempat yang bisa bikin gua tenang lah,” Jawab Bryan.

Prilly manggut-manggut paham. “Oh pantas aja kemarin kita ketemu di perpustakaan,” Ucap Prilly terkekeh kecil.

“Permisi, Dek. Ini minumannya,”

“Makasih Mbak,”

“Jadi mau nanya apa Prill? Kayaknya penting banget deh,” Tanya Bryan sambil menyeruput es jeruk miliknya.

Emmm.. Gimana ya, Yan? Maaf banget ya kalau gue nanya kayak gini. Maaf banget, Gue cuma pengen tau ada apa aja. Terus kalau lo cerita juga mungkin gue bisa bantu? Kan kita teman. Gue cuma pengen jadi teman yang baik kok buat lo,” Ucap Prilly dengan satu tarikan nafas.

“Jadi?”

“Sebenernya apa yang terjadi di antara lo, Ali dan Nayya?” Tanya Prilly hati hati. Dilihatnya, Bryan terdiam. Seperti tengah memikirkan sesuatu karena pertanyaan yang diajukan Prilly.

“Gue sama Ali, Rizky, Kevin, Dan Arbani dulunya sahabatan. Deket. Sahabat baik. Gue.. Gue mantan Nayya. Sampai setelah Nayya kenal Ali, Dia jadi berubah. Awalnya gue gak tau kenapa, Tapi setelah gue selidiki. Yeah, Nayya suka sama Ali,” Jelas Bryan yang membuat Prilly cukup kaget. Jadi Nayya mantan Bryan?

UNEXPECTED MARRIAGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang