06. Calon Besan

4.6K 450 12
                                    

06. CALON BESAN.

Lo percaya takdir, Prill? Enggak semua orang di pertemuan sama jodohnya dengan cara yang logis atau biasa aja. Kadang ada yang dipertemukan dengan cara yang bener bener gak terduga supaya kita bisa faham arti takdir yang sebenernya,”

— Ali Syarief.

*****

SETELAH mengantarkan Nayya pulang. Motor Ali pun melaju menuju rumahnya. Saat ia sudah sampai, ia langsung memarkirkan motornya dan beranjak masuk.

“Sore banget pulang nya ,Li?” Tanya Syarief.

“Abis nganterin Nayya dulu tadi,” Jawab Ali.

“Buruan mandi. Siap siap. Kamu sih sore banget pulangnya,” Omel Resi.

Tanpa berniat membalas perkataan mamanya, Ali langsung melangkah masuk ke kamarnya. Dibuka lah pintu kamarnya. Ia menaruh tasnya ke sembarang tempat. Lalu ia menyambar handuk yang menggantung dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah lengket.

****

Hari berganti malam. Ali sedang berdiri di depan kaca. Ia memilih menggunakan jeans dan jaket kulit berwarna coklat dengan dalaman kaos putih polos. Setelah selesai menyisir rambutnya, Ali turun kebawah menghampiri keluarganya.

“Ali? Kok pake baju itu sih? Dikata kita mau hangout apa?” Protes Resi kala melihat outfit yang Ali pakai malam ini.

Ali mengangkat bahunya tak acuh. “Biarin aja lah, Ma.” Ucap Syarief pada Resi.

“Ini Kaia sama Shanum juga ikut?” Tanya Ali saat melihat Kaia dan Shanum pun sudah rapih.

“Ya iyalah,” Jawab Resi.

“Lah buat apa? Dikata mau lamaran kali,” Ali mencibir.

“Emang mau lamaran, Li,” Celetuk Syarief.

“Udah ayo, kita ke rumah Prilly. Mereka udah nungguin,”

***

Prilly tinggal memoleskan lip gloss pada bibir ranumnya yang tipis. Ia hanya menggunakan bedak dan lip gloss. Lengkap dengan menggunakan dress peach selutut yang menambah kesan feminim pada Prilly.

“Prill, sebentar lagi Ali datang. Buruan,” Teriak Sang mama dari ruang tamu. Dirasa sudah selesai Prilly pun keluar kamar. Langkahnya sempat terhenti karna entah kenapa jantung nya tiba tiba berdegup kencang.

Prilly pun duduk di sebelah Ully. Dan tak lama, terdengar klakson mobil Ali dari depan rumah Prilly.

Lalu setelah itu, diambang pintu menampilkan Ali, Syarief, Resi, Kaia dan Shanum. Prilly mengerutkan keningnya melihat penampilan Ali. Prilly kira Ali akan menggunakan Jas, makanya Prilly memakai dress.

Astaga. Tahu begini, Prilly mending memakai baju yang simpel saja. Tidak ribet begini.

Kedua orang tua Prilly mempersilahkan keluarga Ali untuk duduk. Mereka sambil bersalaman.

“Gak nyangka, kita bertemu lagi setelah berbulan bulan gak ketemu, bukan begitu Syarief?” Ucap Rizal.

“Sekalinya ketemu udah mau jadi besan,” Jawab Syarief sambil tertawa.

“Jadi tempo hari lalu, Ali bilang kalau ia mau menikah dengan Prilly. Apa itu benar, Prilly?” Tanya Resi pada Prilly. Prilly pun mengangguk sebagai tanda jawaban.

“Begini, saya kepingin banget Prilly ada yang jagain. Saya kan sudah tua lah ya, saya khawatir. Prilly anak perempuan satu satunya,” Ujar Rizal. Ali masih menyimak. Menunggu kesempatan untuk ia membuka suara.

UNEXPECTED MARRIAGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang