UNEXPECTED MARRIAGE [END]

15. Little Family?

Video singkat Ali Prilly.

Di tonton ya, Walaupun cuma 30 detik hehe. Terimakasih yang sudah nonton! Jangan lupa follow juga ya @waatpaddzaa ❤️

[ Warning⚠️: Cerita ini hanya cerita fiksi. Kalau ada kesamaan, latar, tokoh, atau bahkan alur, Itu hanya kebetulan belaka. Mengingat ini adalah cerita fiksi yang berasal dari imajinasi saya sendiri. So, Bijak bijak ya temen temen😉 ]

15.  LITTLE FAMILY?

“Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi kamu tidak bisa rencanakan cintamu untuk siapa,”,

*****

PAGI ini Prilly sedang berkutat dengan alat dapur dan juga bumbu bumbu masakan. Dari pagi buta, Prilly sudah bangun. Kecuali si tengil Ali itu tidur lagi setelah shalat subuh.

Prilly menghentikan pergerakannya saat mendengar dering dari ponselnya.

“Hallo, Assalamualaikum Bun. Kenapa?”

“Waalaikum salam. Prill, Hari ini kamu sama Ali kerumah bunda ya. Tante Tante sama om om kamu mau pada kerumah,”

“Sekarang banget? Kok mendadak sih Bun?”

“Sengaja. Biar surprise. Kenapa memangnya? Kamu gak bisa? Ali ada? Papa mu ingin sekali ketemu sama Ali nanti,”

“Bisa kok. Ali juga masih tidur,”

“Jangan lupa kesini ya. Banyak krucil krucil nih,”

“Yaudah nanti Ily kesana. Tungguin Ily!! Jangan pada pulang duluan!!”

“Yasudah mama tutup telfon nya ya. Kamu hati hati. Assalamualaikum,”

“Waalaikumsalam.”

Sambungan telfon terputus. Prilly mendengus, Papanya itu menyebalkan! Sebenarnya anak Papa Rizal itu Prilly atau Ali sih?!

Prilly mematikan kompor karena sudah selesai memasak nasi goreng. Lalu gadis itu beranjak menuju kamar untuk membangunkan suaminya.

Dibukalah pintu kamar, Yang pertama Prilly lihat adalah Ali yang masih tidur santai dibalik selimutnya. Prilly berjalan mendekat. Tapi sebelum membangunkan, Prilly terpana dengan wajah Ali yang sedang tidur. Damai.

Lihat saja, Bulu mata yang sangat lentik, Alis tebal, Bibir tipis merah muda dan hidung mancung bak perosotan anak TK. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan, Prilly?

Sisi tengil Ali seolah hilang ditelan wajah damai nya yang sedang tertidur. Masih seperti mimpi bagi Prilly, Karena menjadi seorang istri di umur 17 tahun. Dan suaminya adalah Ali.

Kadang di pikir pikir lagi, Prilly sesekali meringis mengingat pertemuan pertamanya dengan Ali. Mungkin orang orang akan menyebut pernikahan ini pernikahan konyol. Bagaimana tidak? Ali dan Prilly menikah karena Ali menyangka akan bunuh diri di dekat jembatan dan Prilly yang merengek pada Ali untuk meminta menjadi suaminya.