41. Till The End [ Last Chapter ]

9.3K 686 138
                                    

Happy reading ❤️❤️❤️

41. TILL THE END [ LAST CHAPTER ] ✓

I’m trying to forget you but i’m also waiting for you come back,”

*****

Prilly mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung Universitas Gadjah Mada dan mulai mencari kelas sastra sesuai pilihannya sejak dulu.

Brukkk...

“Aduh maaf..”

Tubuh Prilly agak terhuyung kedepan karena ada seorang perempuan yang menabraknya dari belakang. Prilly menoleh, Dan ia pun segera membantu membereskan buku perempuan itu yang jatuh.

“Maaf banget ya? Duh gue jadi gaenak,”

Prilly tersenyum. “Gapapa,”

“Sissy. Jurusan sastra Indonesia,” Sissy menjulurkan tangannya tanda ingin berkenalan. Dengan senang hati pula Prilly membalas uluran tangan Sissy. “Prilly. Jurusan sastra Indonesia juga,”

“Wah sama dong? Boleh bareng?” Tawarnya. Prilly bisa lihat, Sissy adalah orang yang easy going. Prilly bersyukur sekali hari pertama masuk sudah punya teman.

“Sissy, buru-buru?” Tanya Prilly aneh. Soalnya, Tadi saat menabrak Sissy terlihat sedang buru-buru. Tapi sekarang malah jalan santai.

“Ah, Enggak kok. Jam masuk masih setengah jam lagi. Tadi cuma.. Gue kabur dari nyokap gue. Hehehe,” Cengir Sissy. Prilly manggut-manggut saja tidak bertanya lebih karena itu privasi Sissy.

“Lo dari Jakarta ya? Atau dari mana?” Tanya Sissy. Prilly mengangguk. “Lo?”

“Sama. Jakarta juga,”

“PRILLY!!”

Prilly dan Sissy refleks menoleh dan yang memanggil nama Prilly adalah Rean. “Sissy?”

Mata Sissy berbinar. Perempuan itu menepuk lengan Rean cukup kuat membuat sang empu mengaduh. “Astaga Rean! Demi apa gue udah gak ketemu lo sebulan ini. Ck kangen banget sumpah!!” Pekik Sissy.

Fyi, Sissy dan Rean memang sudah berteman sejak lama. Mungkin semenjak masuk ke universitas ini. Walaupun berbeda jurusan mereka tetap berteman baik. Kadang juga suka jalan bersama. Pertemuan mereka memang sangat klise seperti kebanyakan orang yaitu, Rean yang menemukan Sissy tersasar di hutan saat kemah.

“Loh, Sissy kenal Rean?”

Sissy mengangguk. “Dia sahabat gue,” Oalah. Dunia ternyata terlalu sempit ya?

Melihat interaksi Rean dan Sissy yang bisa di bilang sangat akrab dan dekat, Prilly tersenyum penuh makna ke arah Rean dan menyenggol lengan lelaki tersebut. “Re, Udah.. Sikat aja. Sissy anaknya ceria. Cocok sama lo yang kayak kanebo kering,” Bisik Prilly yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rean.

Ya, Begitulah Rean. Anti perempuan? Kecuali Prilly dan Sissy mungkin.

“Gimana Sy kesan berteman sama Rean? Galak gak sih dia?” Tanya Prilly penasaran. Sissy mengangguk. “Galak banget, Prill! Pas awal temenan tuh ih mata nya pengen banget gue colok gara-gara natep gue kayak musuh. Terus apa lagi ya.. Ah! Setiap makan pedes pasti di marahin. Nyebelin banget,”

UNEXPECTED MARRIAGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang