07. Akad

5.2K 407 7
                                    

07. AKAD.

"Masing masing dari kami sudah berjanji untuk tidak saling jatuh cinta."

- AliPrilly.

*****

HARI demi hari berlalu, kini tibalah hari dimana Ali dan Prilly melepas masa lajangnya. Menjadi seorang suami dan istri diumur 17 tahun tidak pernah terbayangkan sedikit pun di benak masing masing.

Prilly menatap pantulan dirinya di depan cermin, gaun pengantin putih yang sudah tante Syahila siapkan. Dan juga makeup pengantin yang menambah kadar kecantikan seorang Prilly.

"Sedikit lagi selesai." Ucap Mbak Rere- Perias pengantin yang saat ini tengah merias Prilly.

Prilly hanya tersenyum menanggapi ucapan Rere. "Nikah muda itu seru loh, neng." Ucap Rere sambil membereskan sedikit makeup di wajah Prilly.

"Kenapa gitu, Mbak?" Tanya Prilly.

"Seru karna pacaran setelah nikah. Jauh dari perkara perkara yang tidak di inginkan. Apalagi banyak remaja remaja yang pacaran kelewat batas, neng- Sip, udah selesai."

Prilly kembali melihat pantulan dirinya, dalam hati ia mengucap kalau dirinya cantik sekali hari ini. Prilly terkekeh kecil.

"Meuni pangling Mbak, teh." Puji Rere dengan logat sundanya.

"Ah, Mbak Rere bisa aja." Balas
Prilly dengan terkekeh. Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka menampilkan Bunda, dan Radja tercintanya. Ully yang mengenakan kebaya senada dengan warna gaunnya, sedangkan Raja mengenakan Jas yang senada dengan jas Ali.

"Anak bunda cantik sekali." Ully berdecak kagum melihat putrinya ini. Ully lalu menggenggam erat tangan Prilly.

"Bunda pesen sama kamu, Jadi istri yang baik untuk Ali. Nurut sama suami, kalau kemana mana minta izin. Kalau gak di izinin jangan keluar," Pesan Ully.

Prilly mengangguk, tanpa diduga setetes air mata turun dari pelupuk matanya. Prilly langsung memeluk sang bunda. "Jangan nangis dong, nanti jadi jelek." Kekeh Ully sambil menghapus pelan air mata Prilly dengan ibu jarinya.

"Papa mana, Bun?" Tanya Prilly yang tersadar kalau tidak ada Rizal di tengah tengah mereka.

"Papa kamu di bawah. Dia yang bakal nikahin kamu sama Ali," Ujar Ully.

"Sini peluk," Raja merentangkan tangannya, tanpa babibu, Prilly langsung masuk kedalam dekapan Radja. Ah, Ia juga pasti akan selalu merindukan kakaknya ini.

"Lo cepet nyusul gue." Ucap Prilly yang melerai pelukannya dengan Radja.

"Lo aja dulu bikinin gue ponakan," Ucapan Raja mendapat jitakan dari Prilly.

"Gue masih sekolah goblok!" Ucap Prilly sebal.

"Inget ya apa kata bunda tadi. Duh, neng Prilly sudah mau jadi istri orang." Goda Mbak Rere.

Prilly mengulum senyum, lalu telinga nya mendengar suara yang menggema karna memakai mikrofon menandakan acara ijab kabul akan segera di mulai.

Prilly meremas tangannya yang sudah dingin, namun Ully dengan cepat menggenggam tangan putrinya. Seketika Prilly merasa tangannya menghangat di dalam genggaman Bunda nya.

"Bismillahirrohmanirrahim, Saya nikahkan dan kawinkan kau, Muhammad Ali Syarief bin Syarief Alkhatiry dengan putriku, Prilly Mahatei Latuconsina binti Rizal Latuconsina dengan mas kawin emas seberat 23 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai."

UNEXPECTED MARRIAGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang