I Love You

934 87 12
                                    


Apa aku harus tinggalin kamu Gian, biar kamu gak ngerasain bimbang kaya gini. Batin Raina lirih.

"Gibran udah kasih alamat nya belum?"
"Udah, aku naik taxi aja yah, kamu sekolah sana"
"Jam segini mana bisa buat sekolah, gak akan keburu"
"Maaf aku bikin kamu gak sekolah"
"Tumben minta maaf"
"Emang kenapa sih? Gak boleh aku minta maaf?"
"Boleh ko, tapi tumben aja"
"Yaudah!! Tadi papah kamu suruh apa?"
"Gausah bahas itu"
"Disuruh nemuin pelangi ya?"
"Raina, aku tadi bilang apa?"
"Sanaaa ke pelangi"
"Raaa jangan bikin mood aku jelek deh"
"Aku pergi aja ya, kamu hati hati"

Raina pun membuka pintu mobil dan berjalan keluar meninggalkan Gian.

Masih terlihat oleh Gian sosok Raina yang sangat ia cintai sedang berdiri menunggu kedatangan taxi.

"Masss tas nya ga dibawaaa?" Teriak Gian yang membuat Raina meliriknya tajam.

Raina pun berjalan kembali menghampiri mobil Gian dengan wajah yang terlihat kesal.

"Kenapa gak pas tadi sih bilangnya"
"Ya kamu main keluar aja"
"Yaudah keluarin tas nya"
"Coba sini masuk dulu sebentar"
"Gian ini udah mau siang, aku harus cepet dapet kosan"
"Iya tau, sebentar doang Ra masuk astaga susah banget disuruh sama pacar nya juga"

Raina pun membuka pintu mobil dan duduk kembali dengan wajah datar.

"Apaa?"
"Kamu ada uang buat bayar kosan nya?"
"Ada ko tenang aja. Udah gitu doang? Yaudah aku pergi"

Raina pun kembali membuka pintu mobil dengan cepat tapi kali ini Gian memegang tangan Raina dengan kuat sampai Raina duduk kembali.

"Aduhh, sakit tau"
"Maaf sayang maaf. tutup dulu yah pintunya, duduk dulu sebentar" pinta Gian dengan lembut.

"Apalagi?" Tanya Raina yang menutup pintu mobil.

"Judes banget si sama pacar sendiri"
"Ya apa lagi Gian, ini udah mau siang astaga"
"Mana hp kamu"
"Mau ngapain?"
"Mana?"
"Ya mau ngapain dulu?"
"Kemaren Gibran minta hp kamu, kamu nya cepet banget ngasih. Giliran pacarnya aja yang minta. Susah udah kaya orang lain"
"Ish Gian, ini nihhh tuhh" jawab Raina yang memberikan ponselnya pada Gian.

Tak lama Gian pun menjalankan mobilnya dengan cepat.

"Kamu mau ngapain?"
"Mau anterin kamu ke alamat yang Gibran kasih"
"Biarin aku aja sendiri, kamu samperin aja Pelangi, nanti kamu di marahin papah lagi"
"Berisik banget!"
"Gian berentiin mobilnyaaa"
"Engga"
"Gian ganteng deh, Gian anak baik deh"
"Emang aku anak kecil"
"Ish Gian nyebelin banget sih"
"Apa sih"
"Biar aku aja sendiri"
"Aku tau ya Gibran nanti ada disana"
"Tau dari mana? Sok tau banget"
"Tadi aku liat wa nya"
"Emang dia bales lagi ya, pas aku bales ka gibran aku ga buka wa lagi"
"Iya tadi aku yang buka"

Raina pun membuka kembali wa dari Gibran

Raina pun membuka kembali wa dari Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine! |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang