Gian. Gue kangen. Batin Raina lirih sambil berjalan meninggalkan Gian.
Gian pun kembali ke Pelangi yang sedari tadi menunggu nya di tempat makan.
"Lama banget"
"Sorry"
"Makan Gian, aku udah pesenin nasi goreng kecap buat kamu"Gian pun tersenyum menatap nasi goreng yang sudah tersaji di hadapan nya.
"Makasih ya Ra udah pesenin nasi goreng kecap"
Lagi lagi Gian membuat Pelangi kesal.
"Aku Pelangi Gian!!" Tegasnya,
"Mm kayaknya kita harus pulang deh, gue gak fokus"
"Aku tau kok kamu cinta sama Raina, tapi seenggaknya kamu harus sadar dong yang di depan kamu ini bukan Raina tapi Pelangi"
"Iya maaf iya"Pelangi mengeluarkan sebungkus rokok dari tasnya.
Ia pun langsung mengambil sebatang rokok dan membakarnya untuk dihisap.
Gian hanya menatap Pelangi dengan biasa."Mau?"
Gian menggeleng,
"Sharing dong gimana caranya bisa berhenti dari rokok?" Tanya Pelangi, "Setau aku, dulu kamu perokok berat" tambahnya,
"Raina yang bantu gue"
Tak lama Pelangi batuk tanpa henti. Batuknya benar-benar membuat siapapun orang yang mendengarnya merasa iba.
Gian mengambil sebatang rokok yang ada di tangan Pelangi untuk ia matikan,
"Lagi sakit juga masih aja ngerokok"
"Balikin rokoknya"
"Kaga!!"Pelangi terlihat semakin parah. Gian yang melihatnya begitu khawatir. "Kerumah sakit aja yu" ajak Gian.
"Gak usah, aku mau pulang aja"
"Beneran mau pulang?"
"Iya, obatnya ada dirumah, aku lupa bawa"
"Yaudah, bentar ya. Gue bayar makan dulu"Pelangi mengangguk masih dengan batuknya.
Didalam mobil.
Pelangi masih saja batuk tak ada henti. Sampai akhirnya darah pun keluar dari mulut Pelangi.
Gian langsung menghentikan mobil nya cepat,
"Pelangi!"
"Gian, cepet bawa aku pulang"
"Gak! lo harus kerumah sakit"
"Please! Aku mau pulang!"
"Tapi lo ngeluarin darah Pelangi!"
"Gausah Gian, gue bilang gue mau pulangg!!" Teriak Pelangi lalu ia menangis,Gian langsung menghidupkan kembali mobilnya lalu ia kemudikan dengan cepat,
Sesampainya di rumah Pelangi.
Saat Gian ingin membantu, Pelangi menolak keras,
Ia langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumah,Kenapa harus kumat pas ada Gian sih. Gue gak mau Gian tau! Ya Tuhan apa gue bisa sembuh. Sedangkan gue gak mau jalanin kemo. Gue gak mau kemo, gue takutt. Gue gak mauuu. Batin Pelangi lirih saat ada di balik pintu rumah nya.
"Ya Allah, semoga Pelangi gapapa" gumam Gian lalu ia menjalankan kembali mobilnya.
Dirumah Gian.
"Astaga, badan gue sakit gini ya" pekiknya pelan.
Tiba-tiba Gian teringat akan hal sesuatu, ia pun berdiri lalu berjalan mengambil laptopnya.
Dilihat nya wajah Raina yang ia jadikan Wallpaper."Hai sayang" sapanya sambil tersenyum manis,
Gian pun membuka galeri yang sudah di penuhi foto dan video dirinya bersama Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! |✓|
Acak|TAHAP REVISI| Kisah tentang dua remaja yang saling jatuh cinta namun selalu mendapatkan kendala disediap perjalanan cintanya. Lalu, bagaimana akhir dari kisah mereka? So, yap Happy reading. Hope you guys enjoy💙