Air Mata Raina

956 91 13
                                    


Selama di perjalanan. Pelangi hanya memandang wajah Gian dengan sangat dalam.

"Hmm kenapa sih cemberut terus kalo sama aku?" Tanya pelangi serius.

"Pake nanya lagi lo"
"Gian, selama 1 tahun ini kamu gak ada apa rasa sedikit aja sama aku"
"Gak, gak ada dan gak akan pernah ada!!"
"Aku cinta banget sama kamu Gian, kenapa sih kamu selalu pilih Raina di banding aku"
"Astaga pelangi, lo itu gak bisa mikir atau apa? Lo kan tau Raina duluan yang ada di hati gue, ya mana mungkin lah hati gue berpaling dari Raina"
"Jadi kalo aku dateng ke kamu nya lebih awal dari Raina, kamu bakal mau sama aku?"

Gian terdiam menatap jalanan yang tidak terlalu ramai tanpa bicara atau menatap ke arah Pelangi.

"Ko kamu diem?"
"Apaan si berisik lo"
"Hmm. Giann" panggil pelangi lembut.

Jika Gian sedang berdua dengan Pelangi, Gian tak pernah menjawab panggilan lembut dari pelangi yang selalu terdengar seperti suara Raina.

"Maaziiin"
"Putraaa"
"Giannnnn"
"Nucaaaaaaaa"

Gian masih tetap terdiam menatap jalan.

"Ish, tau ah, aku cape kamu cuekin aku terus"
"Kalo cape yaudah lepasin gue"
"Enak aja!! Engga!!"
"Gila lo"
"Aku gila itu karna kamu"
"Gila ko bawa bawa gue"
"Salah sendiri bikin aku jatuh cinta"
"Tega banget sih lo sama Rainaa"
"Apasih, kenapa selalu Raina yang kamu pikirin perasaan nya, kenapa kamu gak pikirin gitu perasaan aku?"
"Ngapain juga gue pikirin perasaan lo yang gak pernah mikirin perasaan orang lain"
"Gian aku tuh cinta sama kamu, sayang sama kamu dari duluu, kamu ngerti gak sih? Aku tuh cemburu, kesel , marah liat kamu sama Raina. Kenapa harus dia, kenapa harus Raina"
"Ya kalo lo cinta sama gue, harus nya lo berusaha dengan cara yang sehat, bukan dengan cara yang nyiksa orang kaya gini, lo tau gak ada di posisi gue ini bener bener kesiksa Pelangi!!"

Pelangi terdiam dan terlihat air mata nya turun dengan deras.

"Maaf" ucap pelangi lirih.

Pelangi minta maaf? Gak salah denger kan gue?. Batin Gian terkejut.

"Maaf Gian"
"Ngapain lo minta maaf?"
"Maaf buat semuanya, maaf buat hubungan kamu sama Raina"
"Lo gak kebentur kan Pelangi?"

Pelangi tak menjawab pertanyaan Gian. Ia memaling kan wajah nya ke jendela bersama tangisnya.

Ini memang bukan pertama kalinya bagi Gian melihat Pelangi menangis didalam mobilnya.
Entahlah. Biasanya hati Gian biasa saja melihat Pelangi jika ia sedang menangis. Tapi kali ini hati nya benar benar merasa ingin sekali bertanya Lo kenapa? Tapi ia bingung bagaimana cara bicaranya.

Gian melihat pelangi yang sedang tertidur dengan air mata yang masih membasahi pipi merah nya.

Tiba tiba Gian menghentikan mobil nya lalu menghapus air mata Pelangi dengan sangat hati hati.

Raina, maaf ya aku hapus air mata Pelangi hari ini. Gak tau, hati aku kaya kasian liat pelangi hari ini. Kamu juga pasti bakal ngelakuin yang sama kan kaya aku? Maaf ya Raina sayang. Ini cuma hapus air mata aja kok. Gak lebih. Batin Gian sambil menatap wajah cantik Pelangi.

Gian pun kembali menjalankan mobil nya.

"Bangun! Udah sampe" ucap Gian yang membuat mata pelangi terbuka perlahan.

"Tumben kamu gak bangunin aku?"
Tanya pelangi heran.

Memang. Gian tak pernah mengijinkan untuk siapapun tidur di mobil kesayangan nya itu kecuali Raina Anugerah.

"Cepet turun" perintah Gian.

"Kamu gak mau mampir dulu?"

Ini pelangi kenapa sih hari ini. Tumben banget pake tanya mau mampir apa engga, biasa nya juga maksa maksa. Batin Gian heran.

Mine! |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang