Raina menaruh bantal dipahanya dengan pelan."Sini tidur"
Raina yang melihat Gian menatap sweater yang ia pakai pun segera melepas sweaternya cepat.
"Mau sama ini tidurnya?" Tanya Raina tersenyum menatap Gian.
Gian mengangguk dengan mata yang menahan kantuk.
Raina mengusap wajah Gian pelan.
"Lucu banget mukanya"
Gian pun langsung mengambil sweater Raina lalu membaringkan tubuhnya dan menutupi wajahnya dengan nyaman di paha Raina yang beralaskan bantal.
"Niat puasa dulu jangan lupa" perintah Raina lembut.
Terdengar Gian yang membacakan niat dengan suara pelan.
"Selamat tidur Gian"
"Mm" jawab Gian yang tak lama hening.Selamat tidur awan ku. Batin Raina lirih.
Rupanya Awan untuk Hujan masih tetap bernama Mazin Putra Giannuca.
"Nak" panggil ibu Nayla sembari menepuk bahu Raina pelan.
Raina membukakan matanya cepat.
"Ibu" jawabnya.
"Kamu ke kamar sana"
"Iya Bu" jawab Raina yang mengangkat bantalnya pelan agar Gian tak terbangun."Balik tidur lagi yah sayang" ucap ibu Nayla mengusap rambut gadisnya lembut.
"Iya ibu ku sayang, dadah ibu i love you"
"I love you too sayang"Raina pun langsung pergi menuju kamarnya dengan cepat.
Ibu Nayla yang masih berdiri di dekat Gian tertidur pun menatap Gian begitu dalam.
"Harusnya ibu marah sama kamu, karena kamu udah tinggalin anak ibu gitu aja. Tapi waktu ibu liat mata Raina yang terlihat bahagia saat kamu ada, ibu jadi gak bisa marah. Ibu doakan semoga kalian berjodoh. Aamiin" gumam ibu Nayla lalu tak lama ia pergi menuju kamarnya.
-waktu menunjukan pukul 4:36 am-
Mata Gian terbuka perlahan saat ia mendengar Adzan subuh berkumandang.
Terdengar suara pintu terbuka.
"Gian" panggil Raina yang terlihat hanya kepalanya saja karena tubuhnya bersembunyi di balik tembok.
Terlihat Gian yang sedang tersenyum ke arah Raina sembari mengucek kedua matanya.
"Ibu bilang katanya kamu buruan siap siap. Ibu mau kamu imamin kita"
"Ha? Serius? ibu bilang gitu?"
"Iyalah masa aku bohong"
"Aku gak pede Ra"
"Kenapa gak pede?"
"Aku udah lama gak ngimamin soalnya"
"Cepet Gian, emang kamu mau ibu marah?"
"Iya deh iya. Kamu ngapain sih disitu? Sini lah pijit bahu ku dong bentar aja, pegel banget soalnya"
"Gak mau!"
"Biasanya mau"
"Gak mau aku cuma pake anduk doang ini"Terlihat senyum Gian yang melebar.
"Heh! Ngapain senyum senyum jangan mikir macem macem ya, inget lagi puasa!!"
"Apaan si, siapa juga yang mikir macem macem!"
"Yaudah cepet ke kamar mandi!!"
"Kamu mau aku jalan sekarang? Terus liat kamu cuma pake anduk?"
"Ya..ya enggak lah enak aja!! Yaudah aku ke kamar!!"Gian tertawa kecil saat mendengar langkah kaki Raina yang begitu cepat menuju kamarnya.
"Dodol" gumamnya pelan.
-waktu menunjukan pukul 5:02 am-
"Pagi Gian" sapa Pelangi tersenyum.
"Pagi"
"Brengsek lo ya kemaren buat kembaran gue nangis!"
"Sorry"
"Kalo gue sehat udah gue maki maki lo Gian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! |✓|
De Todo|TAHAP REVISI| Kisah tentang dua remaja yang saling jatuh cinta namun selalu mendapatkan kendala disediap perjalanan cintanya. Lalu, bagaimana akhir dari kisah mereka? So, yap Happy reading. Hope you guys enjoy💙