Raina yang melihat di balik jendela ruang tamu pun hati nya tiba tiba sedikit cemas akan sikap Gian.
"Raina" sapa ibu meli tersenyum melihat Raina berdiri di ruang tamu.
"Selamat pagi Bu meli"
"Pagii, ini ada titipan dari pacar kamu"
"Ohh iya, ayo Bu, kita makan bareng bareng, pasti Gian bawa banyak"
"Iya tadi pacar kamu juga bilang gitu, tadi ibu pikir pacar kamu itu Gibran loh, ibu sapa aja tau nya bukan" ucap ibu meli sontak membuat Raina terkejut."Ibu sapa Gian pake nama Gibran?"
"Iya, ibu kira itu Gibran, kenapa? Ibu salah yah Raina?"
"Eng..ga Bu, gak salah ko, gapapa Bu hehe"Oh, pantesan dia cuek ahelah ibu meli pake ngomong segala. Batin Raina.
"Ra, yaudah ayo ibu gak sabar nih pengen nyobain soto nya tapi ngomong ngomong kamu gak sekolah?"
"Aku lagi sakit Bu"
"Ya Allah kamu sakit apa?"
"Kena flu nih"
"Kenapa gak bilang sama ibu, ibu kan bisa bawa kamu kerumah sakit"
"Gapapa Bu, ini juga udah baikan kok, ayoo kita makan Soto nya, aku bangunin Nadin dulu ya"Ibu meli hanya mengangguk dengan senyum nya
***
Waktu menunjukkan pukul 02:08 pm.
Terlihat Gian yang sedang mengantri di salah satu bank yang berada di Jakarta.
"Nucaaa" sapa seorang laki laki yang membuat Gian membukakan matanya lebar.
"Bang virgo"
Lalu mata Gian tertuju pada sosok Gibran dan 2 orang lelaki bertubuh besar yang berdiri disamping lelaki yang Gian panggil Virgo.
"Nucaa, nucaa, nucaaa. Apa kabar bro?" Ucap Virgo tersenyum merangkul Gian.
"Baik, sorry bang, gue pergi dulu"
Virgo menahan Gian agar tak pergi dari hadapannya.
"Mau kemana? Kita ini kan udah lama gak ketemu, semenjak lo pergi gitu aja, kita kan udah gak kabar kabaran lagi, lo gak kangen apa sama gue?"
"Sorry bang, tapi gue emang harus pergi"Virgo memberi isyarat kepada kedua lelaki yang berbadan besar,
lalu tak lama mereka menarik Gian pergi ke dalam mobil milik Virgo.Gian pun duduk didalam dengan wajah yang sedikit ketakutan.
Bugh. Virgo memukul wajah Gian keras.
"Gara gara lo usaha gue jadi berantakan, lo harus nya anterin itu barang tapi kenapa lo ilang gitu aja"
Gian hanya terdiam menunduk.
Oh jadi Gian pernah di jaringan kak Virgo, wah gak nyangka gue. Batin Gibran yang tengah duduk di kursi belakang.
"Liat gue nuc, lo tau kan lo itu aset gue, semua klien suka sama lo, mereka itu cuma mau barang dari gue kalo lo yang anter, tapi gara gara lo ilang, usaha gue jadi banyak kendala"
"Bang lepasin gue pergi bang, gue udah gak mau berurusan lagi sama lo"Bugh. Virgo kembali memukul Gian.
"Gak, gue gak akan lepasin lo, lo harus tanggung jawab"
"Tanggung jawab apa bang? Tolong bang lepasin gue, gue mohon"
"Jadi banci lo sekarang mohon mohon sama gue? "Hasbunallah wani'mal wakil, ya Allah, lindungilah hambamu ini. Batin Gian lirih memegang pipinya yang terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! |✓|
Sonstiges|TAHAP REVISI| Kisah tentang dua remaja yang saling jatuh cinta namun selalu mendapatkan kendala disediap perjalanan cintanya. Lalu, bagaimana akhir dari kisah mereka? So, yap Happy reading. Hope you guys enjoy💙