Baku Hantam

823 96 41
                                    

"Ra aku mau ngomong"
"Ngomong apa"
"Aku suka sama kamu"
"Ha? Ngaco nih ka Gibran"
"Ra aku suka sama kamu, aku cemburu liat kamu sama Gian"

Raina terkejut mendengar Gibran mengutarakan perasaannya.
Gibran pun memegang tangan Raina lalu Raina menepis tangan Gibran cepat.

"Ra aku tau kamu putus kemarin sama Gian kan?"
"Tau darimana?"
"Nadin"
"Aku udah balikan sama Gian"
"Kenapa balikan Ra"
"Apaan si ka Gibran"

Gibran kembali memegang tangan Raina, bahkan dia berani mencium tangan Raina.

Raina pun langsung melayang kan pukulan andalan nya ke wajah tampan Gibran.

"Berani berani nya ya lo cium tangan gue"
"Ra gue cinta sama lo Ra"
"Gibran gue gak nyangka ternyata lo kaya gini"
"Tolong terima gue Ra, tinggalin Gian gue mohon"
"Gila lo, gak mungkin gue tinggalin Gian demi lo"

Raina dan Gibran pun melihat Gian dan Nadin yang sebentar lagi datang menghampiri.

"Ketemu gak?" Tanya Raina seolah tak terjadi apa apa.

"Ketemu kok, sumpah ya pacar lo daya inget nya emang juara"

Saat ingin pulang, Nadin lupa dimana ia menaruh ponsel nya saat main di Timezone, hanya Gian lah yang ingat terakhir kali dimana ponsel Nadin berada. Raina menyuruh Gian untuk menemani Nadin mencari ponsel nya.
Hati Gian benar benar cemas saat meninggalkan Raina, karena Gian meninggalkan kekasih hati nya berdua dengan Gibran. Yang Gian tau Gibran suka terhadap Raina.

"Syukur deh, ayo pulang yo" ucap Raina dengan terburu buru.

Gian merasa ada yang berbeda dari suara Raina. Suara Raina benar benar terdengar seperti sedang menahan amarah.

"Kamu kenapa?" Tanya Gian yang membuat Raina terkejut.

"Gak, ayok pulang" ajak Raina dengan senyum nya.

Senyum Raina tak bisa membohongi Gian.
Gian pun melihat Gibran yang tengah menunduk.

"Gibran ngapain kamu?" Tanya Gian pelan yang lagi lagi membuat Raina terkejut.

"Yaudah kalo gak mau pulang, gue bisa pulang sendiri"

Raina langsung berjalan meninggalkan Gian, Nadin dan Gibran.
Nadin pun mengejar Raina dengan cepat.
Tersisa Gian dan Gibran yang saling bertatap muka.

"Lo apain Raina?"
"Gue cuma bilang gue suka sama dia terus gue cium tangan dia"

Bugh. Gian memukul wajah Gibran tepat di pipi.

Bugh. Gibran kembali memukul Gian dengan keras tepat di perut yang membuat Gian jatuh tersungkur.

"Lo itu bukan lawan gue" ucap Gibran dengan senyum tipis nya.

Gian pun berdiri dan berlari memukul kembali wajah Gibran keras sampai Gibran terjatuh.

"Lo pikir gue takut?"

Gian mengambil kursi yang akan ia pakai untuk memukul Gibran.

Brukkk. Gian melemparkan kursi yang ia angkat ke samping tubuh Gibran.

"Gue peringatin sama lo, jangan pernah sekali kali nya lo temuin Raina lagi"

Gibran pun tertawa lalu berdiri mendekati Gian.

"Nyali lo boleh juga, denger ya Gian, gue Gibran Alfaro kalo suka sama apapun yang ada di dunia ini, gue bakal perjuangin itu sampe gue dapet. Inget itu" ucap Gibran lalu pergi meninggalkan Gian.

Gian yang benar benar emosi pun mengambil piring yang ada di dekat nya dan berjalan menghampiri Gibran cepat.

Prakkkk. Gian memukul kepala Gibran dengan piring yang membuat Gibran kembali memukul Gian.
Mereka berdua pun baku hantam, orang orang yang berada di mall hanya bisa melihat saja tanpa memisahkan mereka berdua.

Mine! |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang