Saat Raina membukakan pintu kamarnya, ia di kejutkan oleh sosok perempuan yang tengah tertidur pulas di tempat tidurnya.
Raina masuk ke dalam dan menutup kembali pintu kamar nya pelan.
Bugh. Raina menendang tempat tidurnya dengan keras.
Sontak membuat Perempuan yang sedang tertidur itupun membukakan matanya cepat."Ngapain lo disini? Tau dari mana gue tinggal disini?"
"Lo udah balik Ra"
"Gak usah sok manis, sekarang mending lo pergi dari sini"Perempuan tersebut kembali menutup kedua matanya dengan perlahan.
"Lo budeg ya?"
"Pelangi, woy, pergi gak gue bilang!!"
"Lo mau gue hajar?"
"Woy Pelangiiii!!"Pelangi Anugerah lah sosok perempuan yang saat ini membuat Raina terlihat emosi.
"Kenapa si Ra?"
"Pergii!!"
"Gue lagi pengen tidur di tempat sodara gue apa salah nya sih""Sodara?"
Raina tertawa dengan keras saat Pelangi menyebut kata Sodara.
Pelangi mengubah posisi nya menjadi duduk saat melihat Raina yang sedang tertawa di dekat nya.
"Gue sakit Ra"
"Gue gak perduli"
"kanker Paru Paru stadium 3"
"Bohong! Lo pasti bohong lagi! Lo kesini mau bikin jelek nama gue kan? Biar gue keluar dari tempat ini, terus gue gak punya tempat tinggal terus gue sengsara, iya kan? Itu kan niat lo kesini?"Pelangi tersenyum tipis.
"Gue seburuk itu ya di mata lo?"
"Selama ini lo gak nyadar sama kelakuan lo ke gue?"
"Sorry Ra"Terlihat oleh Raina air mata Pelangi yang jatuh membasahi pipi tirus nya.
Tak lama Pelangi mengambil sebatang rokok untuk ia hisap."Kalo sampe lo idupin itu rokok, gue seret lo sampe keluar!"
Pelangi kembali memasukkan rokok nya kedalam tas lalu ia menoleh ke arah Raina yang sedang berdiri di samping kiri nya.
Tak lama Pelangi batuk tanpa henti, sampai ia berdiri menjauh dari Raina.
Sedangkan Raina yang masih tak percaya pun hanya berdiri memandang Pelangi tanpa ekspresi.
"Ra ambilin obat gue"
Raina tak menjawab, ia malah terdiam tak menatap Pelangi.
"Raina"
"Ra tolong ambilin obat gue"
"Tolong Ra"Raina melihat Pelangi duduk menyender pada tembok dengan nafas yang terdengar pendek.
"Di.. dimana obat nya?" Tanya Raina dengan panik.
"T..as"
Raina langsung mencari obat yang Pelangi butuhkan. Tak lama Raina menemukan obatnya lalu ia angkat ke arah Pelangi.
"Yang ini?"
Pelangi mengangguk dengan cepat.
"Berapa butir?"
"Ti..ga"Raina mengambil tiga butir obat dan langsung menuangkan air minum kedalam gelas yang sudah tersedia didalam kamarnya lalu ia membantu meminumkannya pada Pelangi.
Tak lama Raina membantu Pelangi untuk naik ke atas tempat tidurnya.
Nafas pelangi masih saja terdengar pendek, Raina yang mendengar nya pun benar benar panik.
"Ke rumah sakit aja ya"
Pelangi mengisyaratkan tangan nya yang menolak.
"Tapi gue khawatir sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! |✓|
Random|TAHAP REVISI| Kisah tentang dua remaja yang saling jatuh cinta namun selalu mendapatkan kendala disediap perjalanan cintanya. Lalu, bagaimana akhir dari kisah mereka? So, yap Happy reading. Hope you guys enjoy💙