Hoodie berwarna army, celana jeans selutut, sepatu vans dan topi berwarna hitam benar benar menambah ketampanan sosok Mazin Putra Giannuca di hadapan Raina Anugerah malam ini.
Gian menatap gadis yang ada di hadapannya dengan penuh rasa khawatir.
Gian menjatuhkan kepala Raina ke dalam pelukan nya dengan perlahan.
"Tadi mandi pake air anget gak?"
"Enggak"
"Kenapa gak pake?"
"Aku males masak air nya"
"Harusnya gak boleh males"
"Lama Gian nunggu nya"
"Harusnya sabar Raina"
"Ish iya deh, nanti harus sabar" ucap Raina sedikit manja yang masih di pelukan Gian."Terus pas pulang sempet makan?"
"Enggak"
"Kenapa gak makan?"
"Aku nya ngantuk"
"Harusnya makan dulu Raina"
"Iya harus nya sih gitu"
"Kebiasaan banget, makan itu penting Ra, masa kamu harus aku ingetin terus buat makan"
"Iya Gian iya maaf yah, nanti aku rajin rajin makan kok"
"Kepalanya sakit gak?"
"Iyaa"
"Coba sekarang liat aku" pinta Gian tak lama Raina menatap nya."Kamu liat aku ada dua gak?" Tanya Gian lembut.
"Enggak kok, kamu ada satu, yang ada dua itu aku Gian"
"Ha? Kamu ada dua gimana maksudnya?"
"Aku sama pelangi. Hehe"Gian menarik rambut Raina pelan lalu Gian kembali menjatuhkan kepala Raina ke pelukan nya dengan perlahan sembari mengusap ngusap rambut panjang kekasihnya itu.
Nadin yang sedang memakan pizza sembari melihat mereka berdua pun hanya menunjukkan senyum manis nya.
"Tadi juga kamu kehujanan Gian, kamu pusing gak?"
"Enggak kok"
"Kamu udah makan?"
"Udah dirumah"
"Makan apa?"
"Indomie"
"Kok Indomie sih?"
"Kenapa? Harus nya mie sedap gitu?"
"Ihh bukann, maksud aku tuh kamu kenapa makan Indomie, kenapa gak makan nasi"
"Ohh gituu, aku pikir kamu gak suka aku makan Indomie"Nadin tertawa kecil melihat tingkah kedua manusia yang ada dihadapannya itu.
"Dirumah tuh gak ada orang, gak ada yang masak, jadi kalo gak beli keluar ya aku masak mie"
"Dari kapan kaya gitu?"
"Dari kecil"Kasian banget kamu Gian. Batin Raina lirih.
"Soon ya sayang aku masakin kamu setiap hari"
"Soon?"
"Mm, soon" jawab Raina dengan senyum terbaiknya."Jadi gak sabar"
"Sabar terus yah, semoga kita jodoh"
"Aamiin""Huwaaa, sudah cukuppp kalian bikin gue nyengir kaya orang apaan tau, please kalian itu uwuu sekaliiii, gue gak bisa diginiin nih" ucap Nadin yang membuat Raina dan Gian tersenyum sangat manis.
"Sorry ya Nad, hehe"
"Gak apa apa, santai santai"Tak lama Raina melepaskan pelukan nya pada Gian untuk memakan satu potong pizza lalu meminum obat yang sudah Gian bawa.
"Kamu pulang yah"
"Loh kamu kok nyuruh aku pulang"
"Kamu mau disini terus emang sampe pagi?"
"Kalo kamu maunya gitu aku bakal disini"
"Gak, aku gak mau, aku maunya kamu pulang"
"Terus kamu gimana?"
"Gue bakal tidur disini, gue bakal temenin cewek kesayangan lo ini" sambar Nadin yang mulut nya masih mengunyah pizza."Gue titip Raina ya, biasanya dia suka bangun tengah malem kalo lagi sakit, Nad Raina tuh susah banget minum obat nya, gue minta tolong nanti jam 10 an paksa dia minum obat nya ya"
"Iya Gian, sip gue pasti jagain Raina ko""Raa, makanan nya di abisin ya, udah gitu obat nya di minum nanti jam 10, aku mau besok muka pucet ini udah ilang"
"Iya Gian iya"
"Jangan iya iya aja"
"Terus apa?"
"Aku serius loh Ra"
"Lah iya Gian aku juga serius jawab nya"
"Yaudah aku pamit deh"
"Ish marah pasti"
"Pamit yah Nad, Assalamualaikum" ucap Gian yang langsung berjalan meninggalkan Nadin dan Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! |✓|
De Todo|TAHAP REVISI| Kisah tentang dua remaja yang saling jatuh cinta namun selalu mendapatkan kendala disediap perjalanan cintanya. Lalu, bagaimana akhir dari kisah mereka? So, yap Happy reading. Hope you guys enjoy💙