Manusia Kuat

827 117 28
                                    

Gian dan lainnya tertawa dengan lepas melihat Raina meringis kesakitan. Tapi tidak dengan Adi.
Adi hanya terdiam melihat betapa manis nya Raina dan Gian saat bersama.

Remuk sekali hati kecil ku ini. Batin Adi menundukkan wajahnya sedih.
Semua masuk ke dalam menikmati kue yang di bawa oleh Nadin dan Gibran.
Namun Adi. Adi hanya sendiri duduk pada anak tangga yang ada didepan rumah.

"Kok gak masuk?" Tanya Pelangi yang berdiri di belakang Adi.

"Males" jawab Adi yang menengok ke arah Pelangi.

Tak lama Pelangi duduk di disamping Adi perlahan.

"Cemburu ya?"

Adi terdiam dengan senyum tipisnya.

"Gue mohon, jangan ganggu Raina sama Gian ya"

Adi tertawa kecil mendengar kalimat yang Pelangi lontarkan padanya.

"Harusnya lo bilang sama Raina, jangan ganggu hati dan pikiran Adi Sucipto gitu!"
"Lo lupain Raina yah di" pinta Pelangi lirih.

"Padahal, sebentar lagi gue yakin gue bisa dapetin Raina, eh malah Gian dateng! Emang dasar ya, gak Raina gak Gian dua duanya bener-bener kurang ajar!"

Tak lama Pelangi meneteskan air matanya.

"Dulu, gue itu cinta sama Gian, bener-bener cinta mati sama sosok Mazin Putra Giannuca. Segala cara gue lakuin buat bisa dapetin dia, tapi hasilnya gak pernah ada, malah Gian semakin jauh, dan semakin cinta sama Raina. Mereka itu, mereka itu saling cinta di, bahkan lebih dari kata saling cinta. Lo gak tau aja gimana hancur nya Raina waktu Gian tinggalin dia kemarin. Di, gue mohon sama lo, kalo lo cinta sama Raina, lupain perasaan cinta itu di. Kaya gue yang sekarang mulai lupa sama cintanya gue ke Gian"

Adi hanya menatap Pelangi dengan dalam. Tak lama ia menarik Pelangi agar jatuh ke dalam pelukannya.

"Gue tau ko, gue disekolah tuh suka banget merhatiin Raina dan lo juga. Gue kadang salfok sama lo yang nangis kejer kalo ngeliat Gian meluk Raina. Sebenarnya gue pengen sih nyamperin lo, tapi gue kesel sama lo, lo selalu fitnah Raina disekolah"

Pelangi pun tertawa kecil mendengar perkataan Adi.

"Jadi malu gue!"
"Pelangi kok punya malu?"
"Ya punya lah!"
"Gue pikir, Pelangi itu gak punya malu, soalnya kalo udah muncul di langit tuh indahnya bener bener gak ada akhlak!"

Terlihat senyum manis Pelangi terpancar di wajah tirusnya yang membuat Adi tersenyum tipis.

"Gue bilang Pelangi yang ada di langit yah, bukan yang ada di pelukan gue ini" ucapnya pelan yang membuat Pelangi melepaskan pelukan Adi.

"Happy birthday ya"
"Thank you di"
"Eh kita tuh belum kenalan iya gak sih?"
"Iya, lo kan kalo kerumah fokusnya ke Raina"
"Kenalin, gue Adi, Adi Sucipto"
"Gue Pelangi, Pelangi Anugerah"

Kata Raina, sikap Adi kaya Gian. Dimana kaya Gian nya ya? Pikir Pelangi didalam hati.

***


Celana jeans biru dengan kaos hitam polos, beserta sepatu vans dan tas rajut selempang lah yang Raina pakai untuk pergi ke rumah sakit pagi ini.

Tok tok tok

"Assalamualaikum, lo udah siap belum? Gue nunggu di luar yah sambil pesan taxi online"

Tok tok tok

"Pelangi?"

Tok tok tok

"Pelangi lo masih tidur apa gimana?"

Mine! |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang