Putus

866 88 37
                                    


Gubrakkk. Seorang siswa laki-laki menabrak meja kantin dengan keras yang membuat Raina, Gian dan semua orang yang ada di kantin terkejut.

"Gian. Gian. Gian mana" teriak laki-laki tersebut sambil terengah-engah.

"Apaa woyy, apaan gue disini" jawab Gian dengan terkejutnya,

"Pelangi pingsan" jawab laki-laki tersebut yang nafasnya masih terengah-engah,

Gian langsung berdiri dan menghampiri laki-laki tersebut,

"Pingsan dimana?" Tanya Gian sedikit panik.

Kok Gian jadi care gitu sih sama Pelangi?. Batin Raina heran.

"Di kelas, sama anak-anak udah di bawa ke UKS tapi, dia panggil-panggil lo terus noh makanya gue lari ampe nabrak gini"

Tanpa diduga, Gian langsung pergi meninggalkan Raina yang sedang bersamanya,

"Eh Gian? Gi.." panggil Raina yang sudah tak melihat kekasihnya lagi,

Tak lama Gibran menghampiri Raina.

"Mau kemana tuh si Gian? Ampe lari gitu?"

Raina terdiam dengan emosinya,

"Ra? Oy?"
"Eh iya kak kenapa?"
"Gian mau kemana?"
"Nyamperin calon nya!!" Jawab Raina yang amarahnya sudah diujung,

"Ha? Calon?" Tanya Gibran terkejut,

Ra, stop kaya anak kecil, Gibran jangan sampe tau masalah lo sama Gian. Batin Raina yang menutup mulutnya,

"Aku ke kelas dulu ya ka, ka Gibran gapapa kan aku tinggal?"
"Emm iya santai Ra, aku juga lagi nunggu ibu sela. Soalnya ibu sela mau ngadain baksos katanya"
"Yaudah. Bye ka Gibran"
"Bye Raina"

Raina pun pergi dari hadapan Gibran dengan perasaan amarah.

Di UKS.

"Kamu disini ternyata" ucap Pelangi yang baru saja tersadar dari pingsannya,

"Lo kenapa?" Tanya Gian khawatir,

"Peduli kamu apa Gian"
"Ga gitu, serius gue tanya lo kenapa?"
"Gue cuma sakit ISPA ko"
"ISPA?"
"Mm"
"ISPA emang bisa sampe pingsan?"
"Aku lagi lemes aja mungkin gara gara belum sarapan"
"Rokok kurangin makanya!" Tegas Gian yang membuat Pelangi tersenyum begitu manis,

"Kamu khawatir?" Tanya Pelangi sontak membuat Gian terkejut lalu salah tingkah, dan tak lama, "Astaga!!" Teriak Gian yang membuat Pelangi terkejut.

"Kenapa?"

Astaga Raina. Ya Allah mampus gueee!!. Batin Gian panik tak bisa diam,

"Gian, kenapa?" Tanya Pelangi untuk kedua kali nya.

"Lo udah gak kenapa kenapa kan?"
"Kamu mau ke Raina ya?"
"Iya tadi Raina gue tinggal di kantin sendiri duh mampus gue"

Boom!! Apa ini? Gian ninggalin Raina demi gue?? Oke! kali ini gue seneng sakit nya kumat. Batin Pelangi yang langsung berbunga-bunga hatinya,

"Yaudah kamu temuin aja Raina, tapi balik nya bareng aku yah? Please Gian, masa aku naik angkutan umum sih lagi kaya gini. Mau yah?" Pinta Pelangi dengan wajah melas nya.

"Iya. Yaudah gue tinggal ya, lo kalo ada apa-apa telepon aja gue atau Raina, atau siapapun oke" ucap Gian yang bersiap untuk pergi,

"Aku seneng deh kamu perhatian sama aku" celetuk Pelangi yang membuat Gian kembali menghampiri,

"Eh lo jangan mikir macem-macem ya, gue gini itu ya karena gue.. emm karena lo itu kan masih sodaraan sama Raina iya! Yang setau gue, Raina suka cerita, sebenci-benci nya dia sama lo, dia masih nganggep lo itu sodaranya gitu! Awas lo jangan geer!"

Mine! |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang