16

140 11 8
                                    

"Bang. Semua yang diciptakan Tuhan didunia ini, sebenarnya hanya bersifat semu. Semua takdir yang akan kita jalani bersifat mutlak dan tak bisa diganggu gugat. Maka dari itu, sebagai manusia, kita hanya bisa menjalani takdir kita sesuai kehendak-Nya. Mengikuti sesuai alur kehidupan dari Tuhan. Karena itu, Bang, jika aku pergi suatu hari nanti, kuharap kau bisa merelakanku "
Orion Guinandra
____________________________________

Sabina menyandarkan kepalanya di satu tangannya. Matanya menatap kearah Putranya yang masih tidur dan belum bangun hingga saat ini.

"Varo. Mama mohon bangun, Nak"

Sabina tak dapat menahan air matanya lagi dan berakhir menangis dalam diam.

☜☆☞

"Eungh.... "

"Eh? Abang udah sadar? "

Rio menatap bingung ke anak kecil yang ada dihadapannya.

"Siapa, yah? " tanya Rio.

"Ah, orang biasanya memanggilku Aaron. Nama Abang pasti Orion, kan? " ujar anak kecil itu, Aaron.

"Eung, darimana kau tahu namaku? " tanya Rio bingung.

"Dokter Andra yang memberi tahuku" ujar Aaron dan kemudian tersenyum manis.

Nyut

"Ututuuu,, lutju naaaa!!! " pekik gemas yang lebih tua sembari mencubit pipi anak kecil dihadapannya.

"Awh! Sakit, Bang! Jan cubit-cubit! "

Ceklek

"Eh? Ri? Akhirnya kamu udah sadar, Dik" ujar seseorang yang baru masuk, Andra.

"Iya, Bang. Tapi, gimana keadaan Bang Varo? Trus keluargaku yang lain? Kok ga keliatan batang idungnya daritadi? " tanya Rio beruntun.

"Ri, dengerin Abang, yah? Kamu ga usah temuin Varo lagi"

"Kenapa, Bang? "

"Keluargamu nuduh kamu jadi dalang dari kecelakaan itu" lirih Andra.

"Eh? Ta-tapi, kok Bang Varo ga belain aku? " tanya Rio tak percaya.

"Varo belum sadar sampe sekarang. Dan kata dokter yang nge-operasi kemarin, Varo amnesia" jelas Andra.

Mata Rio membulat mendengar penjelasan dari Andra. Ia tak menyangka bahwa dampak dari kecelakaan itu sangatlah fatal untuknya.

Tes tes

"Eh? Ri? Jan nangis dong" Andra mendekati Adik sahabatnya itu kemudian memeluknya.

"Hiks, Bang.... "

"Ri, udah Ri. Tenang aja. Nanti Abang bantuin kamu buat jelasin ke keluarga kamu"

"Hiks... Hiks.... "

"....."

"Dok, Bang Orion sepertinya pingsan! " ujar Aaron yang menatap cemas Rio yang tidak membuat gerakan sama sekali.

Really [Lokal Vers] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang