Bonchap 2 : My Name Is Aaron

127 10 4
                                    

Aaron POV :

Halo,, gaes!!! Yuhuyyy!!

Perkenalkan, namaku Aaron!! Aaron Lee, hehe. Aku blasteran sebenernya, hehe.

Hm? Mirip sama Bang Rio? Iya, aku tahu kok. Aku juga heran awalnya. Tapi yah, biarin aja. Anggap aja kebetulan, wkwk.

Kalian masih inget aku, kan? Apa? Jan bilang lupa? Ckckck, sini kuceritain lagi. Biar kuingetin aku muncul dimana di cerita ini.

Ok,, duduk yang tenang. Jangan ribut! Biarin aku ceritain tentang aku.

Flashback on:

Aku lagi bosan di RS. Mana sendiri lagi? Kan ga seru :(. Aku sampai berkali-kali ngantuk gegara bosan.

"Ujujuu,, ngantuk, yah? " tanya seseorang yang baru masuk, siapa lagi kalau bukan Dokter itu.

"Ngga! Aku lagi bosan banget, dok. Apa ngga ada kegiatan yang bisa aku lakuin? Aku bosan, hiks" tanyaku.

"Hmm" kulihat Dokter itu berfikir sebentar.

"Hm, sepertinya ada. Dokter punya Saudara yang dirawat disini. Kalo kamu mau, kamu bisa jagain dia bentar" ujar Dokter itu, yang kembali membuatku semangat.

"Mau!! Aku mau!! Aku udah bosen dikamar ini terus" pekikku girang.

"Okay, okay, calmdown boy. Udah makan, kan? " tanya Dokter itu. Aku mengangguk saja, tho aku sudah makan.

"Hm! Namanya siapa, Dok?? " tanyaku semangat.

"Namanya Rio, Orion Guinandra. Namanya cantik, kan? Ada bintangnya"

"Lebih tua dia atau aku? "

"Tentu saja dia, bocah. Dia lebih tua tiga tahun darimu" ujar Dokter itu sambil tersenyum. Tangan kanannya terangkat kemudian mengusak suraiku gemas.

"Berarti... "

"Yap, dia 17 tahun" Dokter itu memotong ucapanku.

"Wahh, biarin aku ketemu dia, Dok. Please!! " bujukku dengan imut.

"Ck, iya bocah. Stop bertingkah imut kek gitu. Kokoro aing gakuat. Mau makan kamu, auumm!!!" Dokter itu menirukan gerakan singa yang mencoba menerkam.

"Hihihi.. Anterin dong" pintaku.

"Iya iya,, ayo! Dokter bantuin turun! "

Dokter membantuku menuruni ranjang.

"Bisa jalan sendiri? Atau mau digendong?" tawarnya. Aku menggeleng kemudian Dokter itu menggandengku menuju ke ruangan yang ada disebelah ruanganku.

"Eh? Beneran disini? " tanyaku.

"Yap! Tugasmu hanya mengawasinya aja. Kalo dia udah sadar, panggil Dokter cepet, ok? Tahu, kan? Cara manggil Dokter? " pesan Dokter itu.

"Yes, sir!! "

"Haha, lucunya. Ya udah, dokter pamit dulu yah? Mau periksa pasien lain. Inget jan lupa, yah? " pamit Dokter itu.

Really [Lokal Vers] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang