#29

3.3K 310 18
                                    

Taehyung langsung menarik lengan Rosé dan memasuki lift. Saat keduanya sudah berada didalam lift, Rosé langsung menepis tangan Taehyung dari lengannya.

"Jangan seperti itu! Jangan membuat masalah semakin runyam!" kata Rosé.

"Arasseo, setelah berada dalam mobil nanti, aku akan menceritakan sesuatu padamu yang tentunya akan membuatmu marah juga aku rasa, sih begitu."

"Cerita apa?" Rosé menjadi penasaran.

"Jangan disini, nanti kita bahas di mobil saja!"

Rosé pun mengangguk.

Tak lama sampailah mereka dilantai 1 rumahsakit, keduanya langsung menuju area parkiran dengan berjalan terpisah agar tak menimbulkan kecurigaan ataupun menghindari jika ada orang-orang yang akan mengenali mereka.

Hingga saat mereka sampai di parkiran pun, Rosé menaiki mobil Taehyung setelah dia memastikan keadaan sekitar sepi dan tak ada yang melihatnya masuk ke dalam mobil tersebut.

"Huft, ayo jalan!" seru Rosé setelah menutup pintu mobil Taehyung dan duduk di sebelah Taehyung.

Taehyung pun menyalakan mesin mobilnya dan setelah itu dia melajukan mobilnya meninggalkan area parkiran rumahsakit tersebut.

Di perjalanan, Rosé bisa melihat raut wajah kesal Taehyung. Awalnya dia mengira, Taehyung masih kesal atas apa yang terjadi tadi di rumahsakit saat dia bersama dirinya. Namun, Rosé belum tahu saja, Taehyung dibuat semakin kesal saat dia sudah mengetahui semua yang terjadi padanya dan Rosé beberapa tahun yang lalu ternyata adalah perbuatan Jennie.

"Tadi kamu bilang ingin mengatakan sesuatu, bukan?" tanya Rosé.

"Kamu kenal Jennie sejak kapan?" Taehyung malah berbalik tanya pada Rosé tanpa menjawab pertanyaan Rosé terlebih dahulu.

"Sudah cukup lama, anaknya baik, dia ramah padaku. Awalnya kami tak sengaja bertemu saat aku sedang berada di agensi. Sejak saat itu kami jadi lebih sering bertemu dan mengobrol, aku pun jadi tahu bahwa dia masih saudari dari Junghwan Oppa," jawab Rosé.

"Kamu mau tahu tidak apa yang terjadi saat tadi aku kembali ke ruangan itu untuk mengambil kunci mobilku?"

"Ya, kalau kamu mau menceritakannya, ya silahkah saja!" kata Rosé.

"Saat aku kembali, Jennie dan Yoongi tengah sedikit melakukan perdebatan. Aku tak sengaja mendengarnya dibalik pintu. Aku terkejut atas apa yang aku dengar, ternyata orang yang menjebakku saat itu adalah Jennie. Dia adalah salah satu mantan kekasihku dulu, aku memang bersalah saat itu karena aku mempermainkannya sama seperti saat aku mempermainkan dan bertindak tak baik pada adik Yoongi. Jennie ingin membalas dendam denganku, dia melakukan semuanya."

"Kamu serius, kan?"

"Tentu saja, untuk apa aku berbohong padamu dalam situasi seperti ini, Rosé?" tanya Taehyung.

Rosé terdiam, dia tak menyangka bahwa Jennie melakukan hal seperti ini pada Taehyung dan tentu saja sudah berimbas pada Rosé yang saat itu harud rela karirnya hancur.

"Aku tak tahu apa kekasihmu memiliki keterlibatan dengan perbuatan Jennie atau tidak, tapi setidaknya aku berharap dia segera sadar agar kamu bisa mendengar pernyataan dari dia secara langsung," lanjut Taehyung.

"Aku yakin Junghwan Oppa bukan orang seperti itu, mereka mungkin bersaudara, tapi aku bisa yakin bahwa dia benar-benar mencintaiku. Dia tak mungkin mempermainkanku dengan permainan yang dimainkan oleh Jennie," kata Rosé yang kini wajahnya menunjukkan kesedihan.

"Ya, baiklah. Aku harap keyakinanmu itu benar-benar nyata, biarlah yang jahat itu hanyalah Jennie."

"Kamu yang membuatnya seperti itu, Oppa," kata Rosé.

Fake Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang