Rosé tersenyum puas saat menuruni tangga, hari ini dia mendapat posisi teratas disalah satu acara musik. Benar-benar diluar dugaan, karirnya kali ini sangat berjalan mulus.
Jisoo menunggunya di Backstage. Saat Rosé masuk ke dalam, Jisoo memperlihatkan wajahnya yang begitu khawatir.
"Ada apa?" tanya Rosé.
"Kita harus ke rumah sakit sekarang!"
"Keㅡkenapa? Apa karena ... ah, tidak! Aku mau berganti pakaian sekarang!" pinta Rosé.
Jisoo menyerahkan pakaian ganti milik Rosé, perempuam itu menerimanya dan langsung ke ruang ganti.
"Managernim, siapakah yang sakit?" tanya salah satu staf wardobe Rosé.
"Ah, itu ... kerabat dekatnya Rosé. Hari ini dia akan langsung ke rumahsakit bersamaku, kalian pulanglah dan beristirahat," jawab Jisoo.
"Arasseo, kalian berhati-hatilah. Besok kita harus tampil lagi di acara musik lain."
"Tentu, ah ... itu Rosé! Kalau begitu, kami duluan, ya!" Jisoo mengambilkan tas milik Rosé kemudian menghampiri Rosé.
"Ayo!" ajak Rosé.
Jisoo mengangguk, keduanya keluar ruangan dan langsung menuju parkiran.
***
Selama di perjalanan, Rosé tak henti-hentinya memanjatkan doa pada Tuhan untuk kesembuhan Junghwan. Dia benar-benar khawatir pada kondisinya saat ini. Sudah lama sekali kondisi Junghwan tak se-drop sekarang ini. Ya, setidaknya itu yang Rosé tahu.
Begitu mobil terparkir di area parkiran rumah sakit, Rosé langsung keluar dari mobil dengan menggunakan topi dan masker. Dia berlari menuju ruangan dimana Junghwan berada. Sementara itu, Jisoo menyusulnya dari belakang.
Rosé langsung melihat Jennie yang tengah terisak dalam pelukan Yoongi. Tanpa pikir panjang, Rosé langsung menghampiri keduanya.
"Bagaiㅡbagaimana keadaanya?" tanya Rosé dengan nafas terengah-engah.
"Aku tadi mau membangunkannya dan mengajaknya menemuimu, tapi saat aku masuk ke kamarnya, dia sudah tergeletak di lantai dan tak sadarkan diri. Aku panik dan langsung telepon ambulan. Saat ini, dia masih belum sadarkan diri. Hiks ...."
"Apa kata Dokter?" tanya Rosé lagi.
"Oppa ... dia dalam masa kritis, kemungkinan kalaupun kali ini dia selamat, dia akan koma. Rosé ... apakah dia akan sadar kembali? Hikss ... aku takut kehilangan dia!"
Rosé mencoba tegar, dia tak ingin menambah kekhawatiran Jennie. "Dia pasti akan kembali sadar, yakinlah akan hal itu, Jen!"
Berjam-jam mereka menunggu, akhirnya Junghwan dipindahkan ke ruang rawat inap. Keadaanya kini koma, berbagai alat dipasangkan padanya. Rosé nampak tak tega melihatnya, sejak tadi dia menahan tangis, dia tak ingin Jennie semakin terpuruk jika dia melihatnya juga menangis.
"Jen, pulanglah bersama Yoongi Oppa, biarkan Junghwan Oppa aku yang temani," kata Rosé.
"Tapi ...." Jennie nampak ragu meninggalkan Junghwan.
"Aku besok harus tampil di acara musik, biar besok kamu yang menemaninya. Malam ini biarkan aku, kamu harus tidur cukup agar besok bisa menjaganya." Rosé mencoba meyakinkan Jennie.
"Rosé benar, biar kamu pulang dulu denganku malam ini. Besok pagi-pagi sekali kita kembali lagi kesini, yuk!" ajak Yoongi.
Jennie pun mengangguk. "Aku mau pulang, tapi berjanjilah padaku, jika ada apa-apa segera hubungi aku, ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love ✔
FanficCintanya palsu, semua dilakukan hanya untuk popularitas semata. (Cover by Me) Start : 19 Juli 2019 End : 20 Mei 2020 Publis ulang : 11 Desember 2020