#17

3.7K 451 79
                                    

Yeonha mengajak Rosé berbicara bersama di sebuah gazebo yang terletak di pekarangan belakang rumahnya. Rosé juga disuguhi secangkir teh hangat lengkap dengan satu potong cake redvelvet.

"Silahkan diminum, Rosè-ssi."

Dia begitu ramah. Itu kesan pertama yang Rosé dapatkan dari perempuan yang ada dihadapannya. Dia memiliki rambut hitam lurus sepundak dengan poni tipis yang membuatnya terlihat manis. Wajahnya mungkin sedikit pucat, tapi Rosé tahu bahwa Yeonha adalah perempuan yang cantik.

"Khamsamnida, seharusnya tak perlu repot-repot seperti ini, Yeonha-ssi."

"Ini pertama kalinya Oppa membawa tamu seorang perempuan kesini. Biasanya dia hanya akan datang sendiri dengan menenteng buket bunga, makanan atau hadiah lainnya."

"Mwo? Tapi ... apa Anda tahu maksud Suga-ssi mengajakku menemui Anda?" tanya Rosé.

"Kamu ingin tahu mengenai Kim Taehyung bukan?" Dia tersenyum miris.

Rosé mengangguk secara perlahan.

"Aku ceritakan apapun yang aku alami dan aku tahu. Setelah itu, aku tak akan meminta Anda percaya pada semua yang aku katakan. Semua terserah Anda, Rosé-ssi."

"Arasseo, silahkan mulailah bercerita," kata Rosè dengan sopan.

"Aku mengenal pria bernama Kim Taehyung jauh sebelum dia menjadi seorang Aktor seperti sekarang ini. Dulu, dia adalah salah satu Sunbae di Kampusku. Aku menyukainya terlebih dahulu, tapi tak pernah berharap lebih kepadanya. Aku menyadari bahwa aku tak cukup pantas baginya. Suatu hari, aku tak sengaja bertemu dengannya saat hendak pulang, saat itu hujan deras. Dia masih berdiri di halte dengan baju setengah basah. Aku menepikan mobilku dan memberanikan diri mengajaknya pulang bersama. Singkat cerita, kami menjadi lebih dekat. Dia pria yang memiliki kepribadian yang sangat menyenangkan, dia juga sangat tampan. Anda pasti setuju soal itu bukan?" Yeonha menatap Rosé dengan tatapan yang tak bisa Rosé artikan.

"Ah, nghh ... iya, dia tampan dan kepribadiannya sekarang juga masih menyenangkan." Rosé menjawab dengan sedikit kikuk.

"Jangan tertipu," kata Yeonha dengan sedikit berbisik. "Semua itu palsu. Aku sudah berkorban banyak, uang, mobil, bahkan harga diriku untuknya. Dia meniduriku dalam keadaan sadar, merayuku dengan berjuta-juta kata manis yang dia miliki. Setelah itu, di kampus dia seolah tak mengenalku. Aku mengejarnya, berlutut hanya untuk mendapatkan penjelasan atas sikapnya yang berubah padaku. Dia hanya menjawab 'Maaf, aku tak mengenalmu. Apa kamu begitu terobsesinya padaku hingga berhalusinasi?' Miris, bukan?" Yeonha mulai menitikkan air mata.

Rosé mendekat pada Yeonha, dia mengusap punggung perempuan rapuh tersebut.

"Sampai hari ini, aku tak bisa melupakannya. Aku tak punya gairah untuk melanjutkan kehidupanku. Aku bahkan sudah beberapa kali mencoba bunuh diri. Terlebih sekarang aku bisa melihat wajahnya dengan bebas di layar televisi ataupun di beberapa sosial media saat aku menggunakan ponsel. Rosé-ssi, ini mungkin terjadi sudah cukup lama. Tapi sebagai sesama perempuan, aku hanya ingin kamu lebih berhati-hati pada pria itu. Aku tak tahu dia sudah berubah atau tidak, yang jelas aku dengar dari Oppa dia masih sama saja beberapa tahun terakhir ini." Yeonha menatap lekat Rosé.

"Yeonha-ssi, jika suatu hari nanti aku bisa membawa Taehyung kesini untuk menemuimu dan meminta maaf padamu, apakah kamu akan memaafkannya?" tanya Rosé.

"Itu tak akan terjadi, Rosé-ssi. Dia tak mungkin mau menemuiku apalagi meminta maaf." Yeonha menunduk.

Tapi, aku ingin itu terjadi. Bagaimanapun Taehyung Oppa harus menemui Yeonha. ㅡ Rosé.

Fake Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang