Taehyung menggunakan tuxedo yang membuatnya nampak semakin tampan rupawan. Hari ini adalah hari paling membahagiakan untuknya. Bagaimana tidak? Hari ini ia dan Rosé telah resmi menjadi sepasang suami istri.
Setelah 3 tahun penantian Taehyung akhirnya membuahkan hasil yang sangat manis.Kesabarannya, kegigihannya selama ini akhirnya mampu membuat hati seorang Roseanne Park luluh dan mau menikah dengan Taehyung.
Acara pemberkatan baru saja usai, kini keduanya harus menemui awak media yang telah menunggu sepatah dua patah kata dari pasangan yang berbahagia hari ini.
"Kamu siap?" tanya Taehyung seraya menatap lembut kedua mata indah Rosé.
Rosé mengangguk. "Ya, aku selalu siap."
Jisoo pun membukakan pintu, kini semua awak media yang menunggu di luar gereja bisa melihat Rosé dan Taehyung secara langsung.
Kilat cahaya dari jepretan kamera pun langsung bisa terlihat jelas oleh mata Rosé dan Taehyung. Mereka berdua menebar senyuman, agar isi artikel mengenai pernikahan mereka bisa terhiasi oleh foto yang terlihat bagus.
"Baiklah, kalian boleh bertanya tapi hanya dibatasi 5 pertanyaan saja. Itu juga harus dilakukan secara tertib, mohon pengertiannya," kata Jisoo pada awak media.
Seolah mengerti, seorang wartawan langsung menaikkan jari tangan kanannya mencoba memberi pertanyaan pertama.
"Ya, silahkan Anda," kata Jisoo mempersilahkan.
"Baiklah, saya wartawan dari Bities. Saya ingin bertanya, apakah pernikahan ini memang benar-benar terjadi atau hanya setingan seperti dulu kala?" tanya wartawan tersebut.
Taehyung tersenyum, dia berbisik kepada Rosé supaya dia yang menjawab pertanyaan tersebut.
Rosé awalnya tak yakin, tapi Taehyung memperlihatkan tatapan yang meyakinkan. Pada akhirnya, Rosé pun setuju."Hai, Tuan. Baiklah, aku yang akan menjawab pertanyaanmu. Tolong dengarkan baik-baik, barangkali ini juga pertanyaan yang ingin ditanykan oleh Tuan serta Nyonya wartawan semua. Kali ini kami juga setingan," jawab Taehyung.
Rosé langsung menoleh dan refleks mencubit lengan Taehyung. Para wartawan langsung heboh.
"Tunggu, aku belum selesai menjelaskan. Sayangku, aku belum selesai, sabar! Jadi begini, pernikahan ini juga setingan. Ya, tentu saja. Semua harus diatur sedemikian rupa agar hari ini nampak sempurna serta nyaris tanpa kesalahan, bukan? Aku pikir kalian juga menginginkan hal yang sama untuk hari pernikahan kalian. Begitu juga denganku," jelas Taehyung.
Rosé bisa bernafas lega sekarang. Setidaknya Taehyung sudah menjelaskan dengan sebaik mungkin. Ya, walaupun diawal jawabannya hampir saja membuat Rosé menyesal telah menerima lamarannya.
"Boleh lanjut ke pertanyaan kedua?" tanya wartawan lainnya.
"Tentu saja, silahkan. Saya minta maaf atas jawaban Taehyung-ssi yang mungkin sempat membuat kalian bingung. Maka, silahkan lanjutkan untuk pertanyaan kedua," kata Jisoo.
"Saya ingin bertanya, apakah setelah menikah Taehyung-ssi juga akan ikut bagian dalam mengurus agensi peninggalan mendiang Junghwan-ssi?" tanya wartawan tadi.
"Tentu saja tidak, itu bukan hakku. Aku juga memiliki pekerjaan dan beberapa bisnis lain di Amerika," jawab Taehyung dengan cepat.
"Baiklah, lanjut pertanyaan ketiga saja, ya." Jisoo langsung mengalihkan pembicaraan. Dia tahu pertanyaan itu lebih sensitif daripada pertanyaan pertama.
Seorang wartawan yang masih terlihat mudah pun bertanya, "Apakah kalian akan pergi berbulan madu?"
Rosé menggelengkan kepalanya. "Untuk saat ini tidak bisa. Aku dan Taehyung Oppa memiliki pekerjaan yang sama-sama pentingnya untuk diselesaikan. Kami akan menunda kepergian kami untuk berbulan madu."
"Lanjut, ya. Silahkan pertanyaan selanjutnya," ujar Jisoo.
"Saya, saya ingin bertanya pada Rosé-ssi. Maaf, apakah sebelum menikah Anda telah meminta izin pada keluarga Junghwan-ssi? Apakah Anda datang juga ke pusaranya untuk meminta izin?"
Seorang perempuan menggunakan kacamata memberi pertanyaan pada Rosé."Tentu saja iya. Saya tak akan melakukan ini semua tanpa meminta izin pada Junghwan-ssi. Saya juga berbicara pada keluarga besarnya dengan bantuan dari Jennie Kim," jawab Rosé.
"Pertanyaan terakhir, silahkan!" Jisoo mengingatkan bahwa sesi tanya jawab akan segera berakhir.
"Aku! Maaf sebelumnya, apakah setelah 3 tahun berlalu, Rosé-ssi sudah bisa melupakan Junghwan-ssi sepenuhnya hingga akhirnya memutuskan menikah dengan seseorang dari masa lalu?"
Rosé terdiam, dia sedikit menunduk. Namun, Taehyung dengan cepat menggenggam tangannya. Dia yang menjawab, "Rosé tak pernah melupakan mendiang Junghwan-ssi. Aku juga tak pernah memintanya untuk melupakannya. Dia pria yang baik, sangat banyak berjasa untuk Rosé. Dia selalu ada disaat Rosé terpuruk ataupun bahagia. Dia adalah orang spesial bagi Rosé. Aku tak pernah mempermasalahkan hal itu, karena aku tahu aku dan dia masing-masing punya tempat berbeda di hati Rosé."
Rosé menoleh melihat wajah suaminya, kemudian dia tersenyum. Taehyung memang sangat mengerti bagaimana Rosé. Ya, memang selama 3 tahun ini, dia tak pernah mengeluh ketika Rosé mengatakan bahwa dia merindukan Junghwan. Taehyung juga tak pernah meminta Rosé untuk melupakan pria tersebut. Taehyung sangat pengertian, walau Rosé tahu itu bukanlah hal yang mudah.
***
Rosé dan Taehyung sudah berada di rumah mereka. Setelah acara pemberkatan dan pesta resepsi selesai, keduanya langsung pulang ke kediaman mereka yang sudah mereka beli sebulan sebelum pernikahan berlangsung.
Hidup berdua hanya dengan Rosé tentu saja membuat Taehyung senang. Setidaknya, dia tak perlu melihat Seokjin terus menerus. Sudah bisan rasanya ketika bekerja bertemu dengannya, ketika pulang juga harus melihatnya lagi. Ya, begitulah isi pikiran Taehyung."Sayang, mau buat baby sekarang enggak?" tanya Taehyung.
"No, aku capek banget!" tolak Rosé yang kini tengah melepas semua aksesoris yang ada pada rambutnya.
"Aku juga capek, sih. Cuma ... kayaknya yang bawah pengen," kata Taehyung.
"Alasan saja, itu sih maunya kamu," ucap Rosé.
Taehyung mendekat ke arah Rosé. Dia membantu melepaskan beberapa hiasan aksesoris di kepala istrinya. "Ya, aku juga pria normal, Sayang, tapi kalau kamu beneran capek, gak usah malam ini. Aku enggak apa-apa, kok."
"Maaf, ya. Aku beneran capek banget malam ini." Rosé sedikit merasa tak enak hati.
"Iya, enggak apa-apa, kok. Aku hari ini bahagia banget, loh. Akhirnya bisa nikahin kamu juga," kata Taehyung.
"Makasih juga Oppa sudah sabar nunggu aku siap selama 3 tahun ini. Kalau orang lain belum tentu bisa menunggu selama ini. Terima kasih banyak, Oppa."
Taehyung membalikkan tempat duduk Rosé. Kini istrinya berada tepat dihadapannya. Taehyung lantas berlutut dengan kedua kakinya. Dia membelai wajah cantik Rosé, menatap lembut kedua mata indahnya.
"Aku akan menunggu selama apapun itu, aku melakukannya karena aku menyayangimu. Jika aku menyerah, maka kamu bisa meragukan perasaanku padamu. Namun, kamu tahu sendiri, bukan? Aku tetap bertahan. Oleh sebab itu, kamu bisa yakin bahwa perasaanku padamu memang tulus. Aku benar-benar dibuat jatuh cinta pada dirimu. Aku benar-benar menyayangimu, Rosé," ungkap Taehyung.
"Terima kasih banyak." Rosé langsung memeluk Taehyung dengan erat.
Perjalanan cinta mereka memang tak selamanya mulus. Banyak yang harus mereka lalui hingga bisa sampai ke titik ini. Hidup bahagia bersama sesuai dengan impian mereka dahulu. Taehyung selamanya akan merasa berterima kasih pada sosok Junghwan yang telah menjaga dan selalu ada untuk Rosé ketika dirinya tak bisa ada untuk wanita tersebut. Pria itu benar-benar berjasa besar. Setiap malam sebelum tidur, dalam hatinya Taehyung selalu mengirimkan doa untuk Junghwan. Dia selalu meminta Tuhan menempatkan pria baik itu di sisi-Nya.
SELESAI ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love ✔
FanficCintanya palsu, semua dilakukan hanya untuk popularitas semata. (Cover by Me) Start : 19 Juli 2019 End : 20 Mei 2020 Publis ulang : 11 Desember 2020