#24

3.5K 345 27
                                        

Cerita dibawah ini hanyalah fiktif belaka, jika ada peran idol yang dibuat sedimikian menyebalkan ataupun jahat dimohon untuk bijak dalam menanggapinya. 🙇
Author tidak ada rasa benci dan sengaja menggiring opini untuk para pembaca membenci sosok tersebut dalam kehidupan nyata. 🙇

.
.
.








"Chukkae!" Seorang perempuan memeluk Rosè dari belakang.

Rosé menoleh dan langsung tersenyum saat tahu siapa yang memeluknya. "Kapan datang, Jen?"

"Sejak acaranya dimulai. Aku melihatmu tadi bersama pria beruang kutub itu!" Dia menujuk Suga yang melambaikan tangannya pada Rosé saat ini.

"Ck, kenapa harus selalu di panggil beruang kutub sih? Dia itu kekasihmu Jennie!" Rosé melepaskan pelukan dan kini keduanya saling berhadapan.

"Aku tahu, tapi dia memang seperti itu, bukan? Sudahlah biarakan, selama dia tak pernah melirik wanita lain. Aku akan akan membiarkannya tentunya," perempuan bernama Jennie itu tersenyum menunjukan deretan rapi giginya yang putih.

Rosé ikut tersenyum.

"Oh, ya. Dimana Oppa ku?" tanya Jennie.

"Dia tadi sedang berbicara dengan Asisten pribadinya. Mungkin sebentar lagi akan kesini," jawab Rosé.

"Hai, Jen! Akhirnya kamu datang juga," kata Junghwan yang baru saja datang menghampiri Rosé dan Jennie.

"Sudah sejak tadi, Oppa saja yang tak melihatku!"

"Maaf, aku tadi terlalu sibuk menganggumi kekasihku yang tengah perfom diatas panggung." Junghwan berbisik pada Jennie.

"Ya, aku paham! Dasar bucin! He he he ...." Jennie memukul pundak Junghwan.

"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa Jennie tertawa?" tanya Rosé.

"Sst ... jangan beritahu dia!" gurau Junghwan.

"Beres!" Jennie mengacungkan ibu jarinya.

"Ah, kalian sama saja! Jennie mau ikut ke ruang ganti? Kita biarkan Oppamu ini bersama beruang kutubmu, he he he ...."

"Arasseo, aku pasti ikut! Oppa tolong jaga beruang kutubku, jangan biarkan ada yang menggodanya!"

Junghwan mengangguk dan tertawa. Sedangkan Suga hanya diam seperti biasanya.

Rosé pun mengajak Jennie ke ruang gantinya.

"Ah, kemana mereka? Aku padahal ingin melepas hiasan di kepalaku ini," kata Rosé seraya mengedarkan pandangan mencari staff MUA atau stylish.

"Biar aku saja yang membantumu melepaskannya, bagaimana?" Jennie menawarkan bantuan.

"Boleh, maaf ya aku merepotkanmu," jawab Rosé.

"Kalau begitu duduklah dengan tenang, percayakan saja semuanya padaku!" seru Jennie.

Rosé pun segera duduk dengan cermin yang tepat berada di hadapannya sehingga dia bisa melihat Jennie.

"Rosé ...."

"Hmm? Waeyo?" tanya Rosé.

"Apa Junghwan Oppa masih melakukan pengobatannya?"

Deg!

Rosé selalu merasa tak nyaman jika Jennie membahas hal ini bersamanya.

"Jen, aku sudah pernah bilang, bukan? Selama aku bersamanya, dia akan selalu melakukan pengobatan dengan teratur. Kamu bisa melihat bukan dia jauh lebih sehat saat ini?"

Fake Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang