#26

3.4K 381 47
                                        

"Kamu ... tak ingin tahu dengan apa yang terjadi sebenarnya 4 tahun yang lalu? Apa kamu tak penasaran kenapa aku begitu jahatnya padamu saat itu?" Taehyung memegang kedua pipi Rosé.

"Lepaskan! Jauhkan tanganmu dariku!"

Taehyung menjauhkan tangannya dari kedua pipi Rosé. "Sekarang kamu menjadi perempuan galak, ya! Ck, tapi entah kenapa itu justru membuatku semakin gemas padamu."

"Pergilah! Jangan ganggu aku lagi, jangan sampai ada yang tahu kita tengah bersama seperti ini! Aku tak mau terlibat masalah lagi denganmu," usir Rosé.

"Aku masih ingin disini, sudah sangat lama kita tak bertemu. Aku ingin berbicara banyak denganmu, apa tak boleh?" Taehyung dengan tatapan sendunya.

"Bicara apa lagi? Aku rasa diantara kita tak perlu lagi ada yang harus dibicarakan."

"Ada dan bukankah kamu masih penasaran atas apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Taehyung.

Ya, aku sebenarnya penasaran. Namun, aku tak mau terlibat masalah lagi denganmu.Rosé.

Taehyung tersenyum, dia kemudian duduk si sebuah bangku. "Aku waktu itu terpaksa membongkar semuanya ke media. Aku mendapat desakan dari agensi sialan itu. Aku juga memiliki satu masalah besar saat itu, aku tak bisa mengatakannya pada saat itu padamu. Namun, kini setelah aku tahu apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, aku yakin bisa menceritakannya padamu."

"Aku tak minat untuk mendengarkannya. Lagipula itu sudah lama terjadi," kata Rosé.

Taehyung meraih lengan Rosé, dia menariknya dan membuat Rosé mau tak mau harus duduknya di bangku yang diduduki Taehyung.

"Beberapa tahun lalu, aku dijebak seseorang. Dia membuatku seolah telah meniduri seorang wanita. Aku terbangun dan dia menangis ketakutan, seolah aku benar-benar melakukannya dengan cara paksa. Setelah itu, aku juga harus menelan pil pahit saat dia mengatakan bahwa dia hamil anakku. Nyatanya, aku tak pernah tidur dengannya. Anak yang perempuan itu kandung juga bukan anakku. Dia masih bungkam enggan menceritakan siapa dibalik semua ini."

"Kamu tak berbohong, bukan?" Rosé menoleh.

Taehyung tersenyum. "Untuk apa aku bohong? Aku saat itu sangat kacau, tak punya pilihan lain untuk pergi meninggalkammu. Aku tak bisa berpikir jernih, saat aku mengungkap ke media, agensi juga menekanku."

"Kenapa kamu tak jujur saja waktu itu? Mungkin saja aku bisa membantumu," kata Rosé.

"Aku yakin jika saat itu kamu tahu, kamu akan sangat terluka. Aku tahu perasaanmu sangat tulus saat itu padaku, begitupun dengan diriku. Hanya saja, aku tak ingin menyakitimu dengan cara seperti itu." Taehyung memegang tangan Rosé, tak ada penolakan dari Rosé saat itu.

"Tetap saja, kamu tetap melukaiku. Kamu bahkan menghancurkan karir yang selama itu aku perjuangkan." Rosé menunduk.

"Maafkan, aku. Aku tahu aku salah padamu. Setidaknya sekarang kamu tahu atas apa yang terjadi pada diriku beberapa tahun yang lalu. Jadi, bisakah kita kembali bersama? Ikutlah denganku ke Amerika!"

Rosé menoleh, dia melepaskan tangan Taehyung darinya. "Tidak, aku tak bisa kembali padamu. Aku sudah punya pria lain sekarang. Keadaanya juga sudah sangat berubah. Aku tak bisa, aku tak akan bisa kembali padamu."

"Atasanmu itu, bukan? Apa kelebihan dia daripada aku, hmm? Aku janji akan membuatmu bahagia. Kembalilah!"

"Dia ... dia banyak sekali membantuku selama ini. Dia tanpa lelah memberiku semangat serta dukungan. Dia memberiku cinta, kasih sayang dan perhatian yang melimpah. Dia selalu siap mendengar setiap keluh kesahku dan yang pasti dia selalu ada untukku dalam kondisi apapun itu," kata Rosé.

Fake Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang