"Pagi Oma" sapa ku pada Oma yang sedang duduk di meja makan.
"Pagi Aliya" Oma memeluk dan mencium pipi ku.
"Pagi Opa" sapa ku sambil memeluk Opa.
"Yaa sayang" jawab Opa sambil tetap fokus pada koran yang sedang ia baca.
"Adik mu belum turun Al?" Tanya Oma pada ku.
"Ganteeeng, udah siap brangkat sekolah belum?" Aku berteriak memanggil Adik ku, Nauval.
"Apa sih Kak teriak-teriak" jawabnya yang ternyata sudah berada di belakang ku.
Aku memandangi Adik ku yang sekarang sudah mulai tumbuh dewasa. Yaampun, rasanya baru kmarin aku gandeng kemana-mana, skarang udah pake seragam SMP aja.
"Ayok sarapan dulu, nanti kalian kesiangan" Oma menyerahkan susu pada adik ku.
Oiya, perkenalkan nama ku Naura Aliya Rasyid. Usia ku 20 tahun dan aku seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Bandung.
Aku dan adik ku tinggal bersama Oma dan Opa kami. Orang tua kami saat ini sedang tinggal di Palembang, karna ayah kebetulan sedang ditempatkan dinas disana.
Karna tuntutan pekerjaan Ayah yang meharuskan kami sekeluarga berpindah-pindah tempat tinggal, akhirnya Oma dan Opa mengajak ku dan Nauval untuk tinggal bersama mereka. Alasannya adalah agar kami bisa fokus sekolah.
Orang tua kami setiap 6 bulan sekali selalu mengunjungi kami di Bandung. Sesibuk apapun pekerjaan Ayah dan ibu, mereka pasti selalu menyempatkan diri untung mengunjungi kami.
"Kak ayok nanti aku telat" kata Adik ku sambil menggendong tas ranselnya.
"Kami pergi dulu yaa Oma Opa" kata ku sambil mencium punggung tangan mereka bergantian.
"Hati-hati nyetirnya Al, jangan ngebut!" Kata Opa.
"Siap Opa!" Kata ku sambil memberi hormat padanya.
Kami tinggal di kawasan perumahan yang tidak begitu besar di Kota Bandung. Tapi aku sangan nyaman dan jatuh cinta sekali sama lingkungan rumah ini.
Saat aku akan membuka pintu mobil tiba-tiba ada seseorang memanggil ku.
"Aliya, Nauval mau berangkat ya?" Sapa Mama Ina pada kami.
Mama Ina rumahnya tepat disebelah rumah Oma. Beliau sangat baik pada keluarga kami. Kadang kalau Oma dan Opa ku ada kegiatan keluar kota, Mama Ina pasti ngajak aku dan Nauval untuk nginap di rumah mereka.
Duh pokonya Mama Ina sama Papa Handoko ini baik banget, saking baiknya sampe bikin aku agak ga tau diri.
Kadang kalau aku bosen sama masakan Bi Sum di rumah, aku suka tiba-tiba datang ke rumah Mama Ina dan minta makan disana hahaha.
Tapi itu dulu. Sejak 3 tahun terakhir ini aku ga pernah berani lagi seenak jidat minta makan kesana. Hmmm...
"Iya Mama Ina, aku sama Kakak mau berangkat nih" kata Nauval sambil menghampiri Mama Ina dan langsung mencium punggung tangannya.
Aku tersenyum dan ikut menghampiri beliau. Oiya saking dekatnya kami, aku dan Nauval diminta untuk memanggilnya Mama. Alasannya karna dulu beliau seneng banget liat aku dan Nauval, terutama seneng sama aku sih. Karna beliau ini ga punya anak perempuan.
Mama Ina punya dua orang anak laki-laki, anak pertama beliau namanya adalah Arian Dharmawan Wicaksono. Hadeeeuh, nyebut namanya aja bikin aku keringet dingin. Padahal udah hampir 3 tahun ga pernah ketemu.
Sedangkan anak keduanya bernama Bastian Andharu Wicaksono. Aku ga begitu dekat dengan Mas Bas, karena ia kebetulan ga tinggal bersama Mama Ina dan Papa Handoko. Setau ku, sejak SMP Mas Bas tinggal bersama Kakek dan Neneknya di Bali.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM... SAYANG!
Romance"Om kayanya aku turun di halte depan aja" (Naura Aliya Rasyid, 20 tahun). "Kenapa sih Ya manggil aku Om? Gini-gini juga aku masih pantes dipanggil... sayang" (Arian Dharmawan Wicaksono, 30 tahun)