ARIAN SIDE STORY 2

14.9K 958 30
                                    

Hallooo semuanya...

Selamat lebaran yaa!

Maaf lahir batin

Maaf juga aku baru sempet publish cerita ini lagi

Selamat membaca!

******************************************************************

Beberapa menit yang lalu Yaya tiba-tiba mendatangi kamar ku, ternyata dia sadar kalau pacarnya ini lagi ngambek. Alhasil kami langsung menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi diantara kami.

Sejujurnya aku cukup malu dengan sikap ku yang seperti tadi sore, rasanya itu sangat ga mencerminkan diri ku. Untungnya Yaya bisa memahami sikap ku dan kami bisa membicarakan kesalah pahaman kami ini dengan cara yang sangat baik.

"Jangan cemburu lagi sama Niko atau sama cowo-cowo lain di luar sana. Mereka ga ada apa-apanya di banding kamu" kata Yaya yang saat ini sedang berada di dalam dekapan ku.

Aku tersenyum dan mencium pelipisnya. Aku ga bisa membayangkan kalau seseorang yang sedang berada dalam dekapan ku ini bukan Yaya, apa kita bisa menyelesaikan masalah dengan cara sebaik tadi atau bakal ada drama yang di bumbui tangisan dan air mata. Yang jelas, aku sangat beruntung karna Yaya lah yang saat ini ada di dalam dekapan ku.

Aku melonggarkan pelukan ku dan sedikit menjauhkan tubuh kami.

"Jangan ngerasa jadi ga percaya diri dan merasa kalah saing sama perempuan lain yang berada di sekitar Mas. Kamu tentu lebih segalanya dari mereka!" Kata ku sambil tersenyum dan menatap mata Yaya.

"Makan dulu yuk. Mama udah nyuruh kamu makan" kata Yaya sambil mengusap rahang ku.

Aku menahan tangan Yaya yang sedang berada di rahang ku dan sedikit mengarahkannya ke arah bibir ku. Aku memberikan beberapa kecupan ringan ditelapak tangannya dan hal itu membuat pipinya sedikit memerah.

Jujur kebiasaan Yaya yang senang mengusap rahang ku benar-benar membuat ku sedikit kewalahan untuk mengontrol diriku sendiri. Ya tuhan... keberadaan Yaya didekat ku ini benar-benar menguji iman ku.

"Turun yuk" kata Yaya sambil mengenggam tangan ku.

Aku mengikuti langkah Yaya yang mengarah ke ruang makan. Disana kulihat Bastian dan Lita sedang menikmati makan malamnya.

"Mama mana?" Tanya ku.

"Udah masuk kamar. Pusing katanya, kelamaan nungguin anak sulungnya kawin" jawab Bastian.

Aku menarik kursi di seberang Lita dan menarik Yaya perlahan agar duduk disana, setelahnya aku menarik kursi di sebelah Yaya dan langsung mendudukan diriku.

"Udah baikan Al?" Tanya Bastian sambil tersenyum ke arah Yaya.

Yaya hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

"Besok ke kampus Ya?" Tanya ku.

"Nggak, soalnya ga ada yang perlu diurus" jawab Yaya sambil menyerahkan makan malam ku.

"Tapi Diza sama Niko ngajak keluar sih. Ga tau deh jadinya gimana" kata Yaya dan aku hanya menghela nafas panjang.

Bastian yang sedang duduk tepat di depan ku langsung tertawa sambil menatap ku.

OM... SAYANG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang