chapter 9-tumpuan hidup yang baru

42 5 1
                                    

sebanyak wanita yang ku lihat hanya satu tujuanku, kamu.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB. Kini Manda sedang terduduk manis dikursi yang berada di balkon kamarnya, sambil menatap bintang-bintang yang indah beserta pancaran cahaya sang rembulan. Gadis itu menikmati malamnya, disertai angin yang berhembus pelan membuat gadis itu memejamkan matanya sebentar.

Tok tok tok

Manda yang mendengar pintu kamarnya ada yang mengetuk dengan cepat Manda langsung bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar, lalu membuka pintu kamarnya. Ternyata bi irah yang mengetuk

"ohh bibi kirain siapa, kenapa bi?" tanya Manda sopan.

"anu non ada den Naufal kesini, katanya pengen bertemu dengan non" ujar bi irah.

"Bi..Manda lagi males banget turun ke bawah, bibi suruh Naufal masuk aja ya, bilang aku tunggu dikamar" ucap Manda dan diangguki oleh bi irah. Lalu bi irah pergi turun ke bawah

Manda yang sedang duduk dan membaca novel diatas kasurnya itu, menoleh ke arah laki-laki yang sedang mendekat kepadanya. Naufal.

"eh pal, sini duduk" Manda tersenyum dan menyuruh duduk naufal disampingnya.

Dengan senang hati Naufal duduk disamping gadis cantik dan manis itu. Dengan muka khawatir yang ditampilkan diwajah Naufal, Manda yang melihat raut wajah Naufal seperti itu menyerngit bingung.

"Lo kenapa pal?" tanya Manda

Yang ditanya hanya menunduk dan menghela nafasnya gusar.

"Lo bisa cerita sama gue pal" ucap Manda sambil menatap sendu naufal dan mengusap halus punggung laki-laki itu.

"gue ga tau nda kenapa takdir jahat banget sama gue, gue ngerasa hidup gue ga berguna. Gue ga tau harus kaya gimana lagi biar gue bisa dapetin kebahagiaan gue nda." ucap Naufal penuh amarah. Manda yang mendengar hanya tersenyum getir.

"coba lo liat gue pal" Manda memegang dagu Naufal agar dia tidak menunduk lagi dan memegang bahu Naufal lalu memutar Naufal agar menghadapnya.

"di dunia ini ga ada yang kejam pal. Cuman gimana caranya aja biar kita selalu kuat, gue tau lo lagi marah dan khawatir banget, tapi dibalik ini pasti ada penantian indah buat lo. Pal.. gue sayang sama lo, gue bakalan selalu ada buat lo, gue udah buka hati gue buat Lo, jadi jangan sedih ya. Karena sedih lo itu yang bakalan bikin gue jatuh pal." Manda yang tidak bisa menahan bendungan dimatanya itu, tiba-tiba tangisnya pecah.

"gue ga bisa liat Lo gi-gini pal hiks..gue ga suka liat orang yang gue sayang kaya gini.. hiks.. gu-gue ga mau Lo sedih kaya gini.." dengan isakan itu manda langsung memeluk Naufal.

"gue sadar nda. gue ga salah buat milih Lo untuk gue jadiin alesan kenapa gue bisa bahagia..gue juga ga suka liat Lo nangis kaya gini nda.. alesan gue ada disini buat jaga lo dan buat Lo bahagia. tapi..apa gue bi--" ucapan naufal dipotong oleh ucapan Manda. Manda yang melepas pelukan dan langsung berbicara.

"Lo bisa bikin gue bahagia" dengan senyum tulus dan manisnya ia berusaha meyakinkan Naufal bahwa Naufal berharga dalam hidupnya selain keluarganya.

Naufal tersenyum dan mengangguk lalu mengusap puncak kepala gadis itu.

"jangan sedih dong, Manda kan galak masa tiba-tiba jadi gini" ledek Naufal dan Manda langsung mengerucutkan bibirnya.

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang