Chapter 32-Rahasia

50 6 3
                                    

Typo bertebaran teman-teman

***

Saat melihatmu terluka. Itulah hal yang akan membuatku sakit.

Bertahanlah untukku. Namun jika bukan untukku bertahanlah untuk orang yang sekarang sedang menunggumu.

Lukamu adalah Lukaku. Bahagiamu adalah kebahagiaan untukku.

-Brian Husein

***

Kini Manda sedang dihantui Rasa khawatir. Ia terus menangis menunggu keadaan meta didepan ruangan yang didalamnya terdapat beberapa perawat Dan satu orang dokter. Rasanya Manda sangat lemas melihat sahabatnya seperti itu.

"lo tenang aja. gue yakin meta baik-baik aja" ujar Reza mengelus bahu Manda pelan seraya menenangkan.

"maaf gue cengeng" ucap Manda yang masih tertunduk lemas.

"gapapa. Gue tau perasaan lo. Pasti lo khawatir banget kan sama sahabat lo" ujar Reza yang dibalas anggukan pelan.

"Manda" panggil seseorang yang membuat Manda Dan Reza menoleh. Disana berdiri seorang laki-laki dengan wajah khawatirnya. dia adalah brian

"Meta gimana nda meta kenapa?" Tanya brian panik sambil memegang kedua bahu Manda dan seraya mengguncang-guncangkan bahu Manda.

"kenapa lo Tanya gue?? kenapa lo ga Tanya diri lo sendiri Yan?" jawab Manda dalam tangisnya. "Kenapa lo ngebiarin meta pulang sendiri! dia itu polos Yann. Bahkan dia bakalan nurut sama orang yang ga dia kenal. Kenapa lo malah pergi sama orang yang pernah ngusik kebahagiaan lo" ujar Manda Kali ini tangisnya benar-benar pecah. Ia mengatakan itu sambil menunduk. Ia merasa bahwa meta adalah sahabat yang cukup kuat. Namun ia terlalu polos.

"gue udah ajak dia pulang nda. Tapi dia ga mau" ucap Brian.

"tapi bukan berarti lo biarin dia pergi sendiri Yan. lo bisa ngikutin dia dari belakang kalo emang lo khawatir sama dia" ujar Manda yang masih setia meneteskan air matanya.

Langkah sepatu mendekati mereka bertiga. Hingga mereka menoleh dan melihat gadis sedang menghampiri Brian.

"Yan. Kita udah ditunggu sama tante kamu" ujar gadis itu yang ternyata Nanda.

"lo pergi aja sendiri" jawab Brian Dan langsung duduk dibangku depan Ruang penanganan meta.

"ga bisa lah Yan. Kita udah janji bakalan dateng berdua" ucap Nanda keukeuh.

"keselamatan meta lebih penting Dari pada makan malem bareng lo" ujar Brian.

Kali ini Nanda terpaku. Ia tidak pernah melihat Brian sedingin ini. Ia merasa bahwa Brian yang ia kenal telah berubah cuman Karena satu gadis yang sedang terbaring lemah. Kenapa Brian seperti itu kepadanya?

"oke. Aku pulang" ujar nanda dan langsung melenggang pergi.

'tunggu pembalasan gue' (batin seseorang)

------

Kini Manda sudah bersama Eva dan juga Elsa. Lia Dan kinan masih mempunyai urusan, jadi mereka belakangan. Sudah hampir Setengah jam, dokter belum juga keluar. Eva tidak hentinya memohon. Ia sangat khawatir kepada sahabatnya itu.

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang