Chapter 20-kumpul

37 2 4
                                    

***

Sang rembulan berganti tugas dengan sang mentari. Kali ini mentari sedang melaksanakan tugasnya dipagi hari untuk memberi sinar pada bumi.

Cahaya masuk lewat celah gorden kamar Rio yang sedikit terbuka. Rio yang masih tertidur pulas disofa panjang kamarnya, sedangkan Manda mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengatur penglihatannya. Manda pun bangun dan terduduk dikasur, menatap seluruh sudut ruangan sampai akhirnya dia melihat Rio yang tidur disofa. Sangat tidak adil bukan? pemilik rumah tidur disofa sedangkan tamu tidur dikasur. Tamu itu raja sementara majikan dijadikan pelayan dulu. Oke sip lanjot.

Hari ini adalah hari libur, dimana semua orang akan bangun siang untuk menikmati kenyamanannya bersama kasur. Tapi bagi Manda semua hari sama saja. Manda juga memutuskan untuk tidak kemana-mana hari ini, dan yang pasti hanya berdiam diri dirumah. Bahkan Manda juga sudah memutuskan untuk seminggu ini dia akan menginap dirumah rio.

Beranjak dari kasur yang ia tiduri, kemudian cepat-cepat membersihkan dirinya dikamar mandi. Tidak sampai 30 menit Manda sudah keluar. Ya sampai mandinya selesai pun sepupunya ini tidak bangun juga. Manda hanya menggidikkan bahunya tak peduli. Sudah selesai mandi dan memakai baju santainya, Manda kini memakai hotpans jeans dan baju kaos hitam yang terlihat kebesaran, ya karena itu milik Rio.

Manda turun ke bawah untuk segera memasak sarapan. Manda melihat bi Nia sangat gelisah, akhirnya Manda menghampiri bi Nia.

"bibi kenapa?" tanya Manda bingung

"aduh non, gimana ya saya mau ijin sama den Rio tapi ga enak" ucap Bi Nia.

"emang ada apa bi?" tanya Manda pelan berusaha menenangkan bi nia

"bibi hari ini harus pulang non, anak bibi sakit noh, bibi khawatir banget" ucap Bi Nia penuh dengan kekhawatiran.

"oh yaudah bibi pulang aja gapapa, Manda disini nginep ko, jadi bibi tenang aja. ga usah mikirin Rio nanti Manda yang urus ko" ucap Manda santai.

"ya Allah non makasih banyak ya non, saya mau siap-siap dulu non. Tolong ya non bilangin den Rio, maaf juga bibi ga pamit Ama den Rio" ucap Bi Nia antusias.

"iya bi gapapa, yang penting anak bibi sembuh" ucap Manda dan senyumnya mengembang, bi Nia langsung mengangguk antusias dan segera siap-siap untuk pulang.

Manda hari ini masak sarapan untuk dirinya dan juga Rio sepupunya itu. Sebenarnya manda dan Rio sangat dekat, apa lagi sewaktu kecil mereka sangat akrab. Bahkan Rio sudah menganggap Manda sebagai adiknya sendiri dan begitupun sebaliknya.

Hari ini untuk sarapan, Manda hanya memasak nasi goreng dan telor mata sapi. Sedang sibuk menata makanan, Rio turun dari tangga dan melihat Manda yang sedang menyiapkan sarapan. Senyum Rio mengembang karena sudah lama ia tidak seakrab ini dengan sepupunya sendiri.

"eh Yo udah bangun" ucap Manda yang sedang menata piring.

"tumben Lo yang masak, bi Nia mana?" tanya Rio yang sedang mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang pasti adalah bi Nia.

"bi Nia pulang kampung, anaknya sakit dia udah khawatir banget tadi jadi ya gue suruh pulang aja, lagian juga selama seminggu kan gue disini jadi Lo ga usah khawatir kalo misalnya butuh apa²" ucap Manda menjelaskan.

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang