Sesampainya Eva dirumah, dia memasuki kamarnya dan langsung membanting kan diri ke kasur. Entah yang ia rasakan hanya sakit pada dadanya, ia merasa cinta yang ia berikan kepada Al hanya sia-sia.
setelah Eva merasa lebih tenang ia mengambil ponselnya yang ada ditas sekolahnya dan ia langsung menelpon seseorang.'manda cantek🌻'
'halo, ngapa va? tumben nelpon' ucap Manda disebrang sana.'gue lagi bt nda, jalan yok ajak meta sama elsa' kata Eva sambil menetralkan dirinya.
'yaudah iya nanti gue yang kabarin Elsa Ama meta, eh iya btw si Kinan ga diajak?' ucap meta
'engga, dia lagi jalan sama Rio' jawab Eva
'oh yaudah gue siap² dlu yak, Lo juga siap² nanti gue jemput, bye' setelah mengucapkan itu Manda pun mematikan sambungan telponnya dan menyiapkan diri.
Setelah menyiapkan diri dia pun mengabari teman²nya. Ketika ia merasa semua sudah beres ia langsung keluar dari kamar dan menuju mobil yang akan ia lajui. Ia terlihat manis dengan pakaian sederhananya, ia memakai kaos pendek hitam yang bertuliskan 'penggembira', celana jeans putih dan sepatu sneaker berwarna putih, serta slingbag kecil yang iya pakai. ia pun menjemput temannya satu persatu.
Ketika sedang berada diperjalanan cuma ada keheningan dan suara radio saja yang terdengar, akhirnya Eva memecahkan keheningan dengan membuka suara.
"Gue putus" ucapnya sambil menatap kosong ke arah luar mobil.
"hah? lo putus Ama siapa nda?" tanya polos meta
"yaa sama Alvaro lah met, pacar gue kan cuman dia. UPS maaf mantan maksudnya" ucap Eva sambil tersenyum miris
"ko bisa?" tanya Manda yang duduk disamping Eva. Iya, yang menyetir adalah Elsa karena Elsa lagi berbaik hati, sedangkan yang duduk samping Elsa adalah meta, jadi Eva dan Manda duduk di kursi belakang.
"gue ga tau alesan dia mutusin gue apa, tapi entah kenapa semakin gue ngebenci dia tapi semakin sakit hati gue, apa iya karna terlalu cinta? gue ngerasa kalo gue benci Ama dia sama aja gue benci sama diri gue sendiri" ucap jelas eva menahan sakitnya didepan teman²nya bukanlah hal yang mudah baginya.
"gue pernah jadi lo va, rasanya dikecewain bahkan disakitin berkali², tapi begonya gue masih bertahan, gue yakin lu bisa lebih kuat va, disini cmn lo yang paling dewasa lo yang selalu nengahin kita kalo seandainya salah satu dari kita berantem" ucap Manda dan tersenyum sedih melihat temannya sakit hati, karena inilah Manda takut untuk membuka hati lagi.
"gue ga terbiasa tanpa Al nda, dia selalu ngasih gue kenyamanan, gue kira bakalan seterusnya taunya ngga, ini cuman sementara" tatapannya kosong dan berusaha tidak menangis.
"Eva yang gue kenal itu cewe kuat, dewasa, dan berani sama siapapun, gue yakin Al kaya gini punya alesan va, lebih baik kita positif thinking sama dia, gue yakin dia sayang banget sama lo" ucap Manda sambil mengusap halus punggung Eva, dan dibalas anggukan oleh Eva.
sesampainya di mall, mereka mengunjungi salah satu cafe di mall itu.
"kayanya bagus deh foto disini, fotoin dong" ucap Manda sambil nyengir² ga jelas.
"yaudah sini gue potoin" ucap meta sambil meraih ponsel Manda
lalu.. cekrek.
"nih liat dlu" ucap meta sambil memberikan ponselnya ke Manda
"lucuuuuu, gue post ah" ucap Manda sambil tersenyum sendiri.
sedangkan disisi lain Naufal dkk sedang berkumpul dirumah mewah milik Naufal, disana juga ada Brian, namun tidak ada Rio, ya karena sekarang ia sedang bucin-bucinnya bersama Kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's you
De TodoSegerombol laki-laki yang berwajah dingin dengan ketampanannya yang membuat gadis meleleh, namun sayangnya laki-laki itu sudah memilih gadis yang pantas untuk dijadikan masa depannya. ;)