***
Typo bertebaran
✨✨✨
Sekarang adalah hari jumat. Hari dimana meta masuk kembali ke sekolah. Setiap jumat semua siswa SMA Nusa Indah memakai seragam putih-putih.
Meta menyusuri koridor dengan wajah cerianya. Wajah tanpa beban, itulah yang selalu meta perlihatkan. Langkahnya terhenti Dan seketika raut wajahnya berubah menjadi sendu, saat melihat siapa yang Ada didepannya. Seorang laki-laki yang akan selalu menjadi alasan meta bahagia. Yaitu Brian.
"kemana aja?" Tanya Brian yang mendekatkan dirinya tepat dihadapan meta. Membuat meta mendongak Karena tingginya yang Tak sejajar.
"emm, a-ada" ucap meta gugup karena melihat manik indah dari sang empu.
Brian terkekeh geli "bisa ngomong sebentar?" Tanya Brian kepada meta. Meta mengangguk kecil Dan duduk dibangku panjang koridor utama sekolah.
Setelah duduk Brian menoleh melihat meta yang sedang gugup disampingnya, dengan kepala tertunduk Dan memainkan jari-jarinya.
"meta" panggilan Brian membuat meta menoleh.
"iya"
"maaf" Brian mengambil nafas pelan "maaf gue udah nyakitin lo, maaf waktu itu gue ngebentak lo, Dan maaf udah ngecewain lo" ucap Brian yang tiba-tiba tertunduk.
Mata meta memanas, rasanya ingin sekali dia memeluk brian Dan menangis didada bidang milik brian, tapi dia tidak ingin terlihat lemah didepan seorang Brian. Bagi meta ia tidak ingin terlihat sedih didepan orang banyak, dia hanya ingin orang lain melihatnya selalu baiK-baik saja, walaupun tidak. Meta nenatap lurus kosong, dia tidak tahu apa yang harus ia jawab. Namun mulutnya siap bergerak.
"gapapa, mungkin lo lagi emosi. Selagi itu bisa ngeredain emosi lo, lo boleh memperlakukan gue gimana aja." itulah yang keluar dari mulut meta. Dalam hati terdalam, rasanya sakit saat mengucap kata-kata itu.
"kenapa lo bisa pingsan?" Tanya Brian. Meta tersenyum mengingat apa yang ia lihat beberapa waktu lalu, waktu yang sempat meta benci. Tapi dia tidak ingin semuanya tahu.
"mungkin gue kecapean" ujar meta masih menatap kosong lurus.
"lo ga bisa boong" ujar Brian. Memang meta tidak bisa bohong, tapi dia tidak ingin Brian tahu bahwa dia pingsan karena lelah menangis dan merasa bahwa kepalanya sedang tertusuk oleh benda tajam saat itu juga. Namun apa sebaiknya meta jujur? diapun masih menjadi kekasih Brian. Tidak baik bukan didalam sebuah hubungan terdapat kebohongan?
Meta tersenyum masih dengan tatapan lurus "waktu lo bentak gue, gue sama sahabat-sahabat gue milih untuk balik ke kelas, tapi pas mau ke arah kelas gue bilang mau ke toilet ke yang lain. Disitu harusnya gue ke toilet tapi gue ga tau kenapa kaki gue ngelangkah ke tembok belakang kantin. Dan.." ucapannya terhenti Karena menahan tangis Dan menghela nafas pelan "disitu gue liat lo pelukan sama Nanda. Gue Kira lo emosi saat bentak gue, tapi kenapa pas sama cewe itu lo malah lembut. Gue ngerasa bukan ngeliat Brian yang gue kenal. Rasanya gue ga bisa nahan nangis disitu. gue nangis sambil meluk diri gue sendiri, gue mau balik ke kelas tapi kaki gue lemes banget. Disitu gue pusing rasanya kepala gue bener-bener sakit saat itu juga. Dan abis itu tiba-tiba gue bangun udah Ada di UKS"
KAMU SEDANG MEMBACA
it's you
DiversosSegerombol laki-laki yang berwajah dingin dengan ketampanannya yang membuat gadis meleleh, namun sayangnya laki-laki itu sudah memilih gadis yang pantas untuk dijadikan masa depannya. ;)