Chapter 19-Berdamai dengan keadaan

35 4 4
                                    

Tak terasa waktu begitu cepat, Sekarang adalah pelajaran terakhir dikelas Manda, mereka sedang mengerjakan soal kimia. Pelajaran yang benar-benar membuat seluruh murid pusing dan merasa bahwa otak mereka sekarang sedang ngebul.

"ya Allah kita punya salah apa sih Ama tuh guru, Ampe ngasih soal susah banget" gumam meta yang sudah pasrah dengan soal.

"udah kerjain aja, dikit lagi juga bel, paling nanti ujung-ujungnya klo Lo ga selesai buat pr" ucap Eva sambil mengerjakan soal. Meta langsung menoleh ke belakang yang dimana tempat Eva dan Manda duduk.

"vaaa liat donggg" rengek meta yang benar-benar frustasi melihat soal kimia.

"usaha dulu, kalo ga tau baru nanya gue" balas Eva santai. meta hanya mendengus pelan dan beralih menatap Manda yang sedang menulis.

"ndaaa gu--" ucapan meta terputus

"gak! gue udah cape mikir enak banget Lo tinggal nyontek" ucap Manda ketus.

"sialan, punya temen ga ada kasiannya banget" ucap meta dan langsung memutar balikkan badannya agar duduk seperti semula.

"sa emang Lo udah?" tanya meta yang sudah benar-benar malas.

"belom" jawab Elsa.

"Kinan Lo udah nan?" tanya meta.

"udah tinggal ngecek, Lo mau liat? tapi besok jajanin gue ya" ucap Kinan namun memiliki syarat. Meta mendengus kesal namun dia benar-benar membutuhkan jawaban itu akhirnya dia pasrah.

"yaudah iya, mana sini" ucap meta ikhlas ga ikhlas.

"oke fix besok uang gue utuh. nih jangan Ampe robek" ucap Kinan seraya memberikan bukunya kepada meta. Dengan cepat meta menyalin jawaban Kinan.

"lain kali kalo guru lagi jelasin tuh Lo dengerin makanya" omel Lia namun tidak melihat meta.

"hemm" meta hanya berdehem pelan.

Waktu menunjukkan pukul 14.30 dan 5 menit lagi bel pulang akan berbunyi, semuanya sibuk merapihkan alat tulisnya.

"nda Lo pulang Ama siapa?" tanya Eva sambil memakai switer yang berwarna dusty pink bertulisan Pull & bear.

"Ama Aldo" ucap Manda yang sedang memasukan buku ke dalam tasnya.

"ohh yaudah gue kira Lo ga ada barengan, kalo ga ada biar pulang bareng gue aja" ucap Eva.

"emang lo doang dah" ucap Manda seraya menunjukan cengirannya.

"geli amat" ucap Eva sambil terkekeh kecil.

Kalau ditanya kenapa Eva tidak pernah pulang bersama Al, alasannya karena Eva tidak ingin bergantung pada Al apa lagi mereka beda arah dan rumah Al pun jauh dari rumah Eva jadi Eva tidak ingin merepotkan Al. Padahal Al sudah sering menawarkan untuk pulang bersama namun selalu ditolak oleh Eva dengan alasan yang sama 'Karena tidak ingin merepotkan Al', jadi Al hanya meng 'iya' kan saja dari pada harus berdebat.

Bel pulang pun berbunyi, semua siswa berbondong-bondong untuk keluar kelas.

Manda dkk sedang berjalan melewati koridor sekolah yang cukup ramai. ya seperti biasa banyak siswa yang masih menunggu jemputan atau ada juga yang tidak pulang karena ekskul.
sampai didekat parkiran Manda mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang. Matanya berpaspasan dengan mata Naufal, Manda langsung mengalihkan pandangannya. Namun Manda merasa ada yang menghampirinya dalam hati Manda berbicara 'semoga saja bukan Naufal'.

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang