Bisakah kamu tetap disini? Jangan pergi dalam hitungan detik.
Mencintaimu itu mudah, namun untuk merelakan kamu pergi itu sangat menyusahkan.-Elsa Frastika
***
Kini Manda sedang merebahkan dirinya dikasur nyamannya itu. Setelah Reza mengantarnya pulang ia langsung menyuruh Reza pulang. Ia tidak ingin membuat Reza terbebani karena selalu membuat Reza khawatir.
"sebenernya tuh orang siapa si? gue kan jadi kepo" gumamnya pada diri sendiri. Ia merasa bahwa Reza khawatir setelah kejadian kemarin.
"non" panggil bi nia diambang pintu Kamar Manda yang terbuka.
"kenapa bi?" Tanya manda yang sekarang sudah mengganti posisinya menjadi duduk.
"tuan sudah pulang" ujar bi irah. Manda mengangguk mengerti. Ternyata sudah seminggu ditinggal pergi, ia jadi kangen juga kepada ayahnya itu.
"iya bi nanti Manda turun" balas Manda. Bi nia langsung mengangguk dan turun ke bawah melanjutkan pekerjaannya.
Karena hari ini hanya ekskul, jadilah Manda pulang lebih awal. Berbeda dengan Rio yang pasti sekarang sedang berdua dengan kinan. Manda turun ke bawah untuk menemui ayahnya.
"Ayah" panggil Manda dan langsung memeluk fernan. Tidak Ada bedanya jika ia memeluk papa ataupun ayahnya itu, dua-duanya sama bagi Manda. Sama-sama membuat dirinya aman.
"kenapa pulang cepat sekali?" Tanya fernan sambil mengusap kepala Manda yang sekarang sedang memeluk dirinya.
Manda melepaskan pelukannya "iya, kan hari ini cuman ekskul jadi Manda lebih awal pulangnya. Ayah cape ya?" ujar Manda yang melihat wajah lelah ayahnya.
"tapi kenapa Rio belum pulang?" tanya fernan sambil mengelus rambut Manda pelan. "ayah tidak cape sayang, tadi dipesawat ayah sudah puas tidur" lanjut fernan. Manda tertawa kecil dan langsung menarik fernan untuk duduk disofa Ruang keluarga.
"Rio lagi pacaran yah" ujar Manda. Fernan mengusap kepala Manda pelan.
"tidak apa dia pacaran, asal Manda menemani ayah disini" ucap fernan sambil mengecup kening Manda.
"ayah mau ajak Manda jalan-jalan?" Tanya Manda antusias. Fernan tertawa saat melihat Manda kembali ceria.
"apapun untuk Manda" ujar fernan. Manda tersenyum senang. Walaupun fernan bukan ayah aslinya. Namun perlakuan fernan sangat Adil.
"yaudah Manda siap-siap dulu. Ayah ganti baju juga, masa mau jalan sama Manda Kaya mau jalan sama rekan bisnis" ujar Manda sambil tertawa.
"iya sayang, ayah tunggu" ujar fernan. Manda mengangguk dan langsung pergi ke kamarnya.
Manda masuk ke kamarnya, ia langsung memilih baju apa yang akan ia gunakan. Sepertinya baju biasa saja. Karena ia akan pergi dengan ayah jadi tidak perlu ribet. Kini ia sudah rapih. Ia memakai Baju semacam sweater berwarna hijau sedikit tua, ia juga memakai celana jeans putih, ia memadukan dengan sneakersnya yang berwarna putih. Rambutnya ia kuncir Kuda, dan Tak lupa dengan tas selempang kecil yang hanya muat untuk membawa ponsel dan dompet kecil milik Manda. Tidak perlu dandan, ia hanya memoleskan bedak tipis dan juga liptint. Dan sudah siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's you
RandomSegerombol laki-laki yang berwajah dingin dengan ketampanannya yang membuat gadis meleleh, namun sayangnya laki-laki itu sudah memilih gadis yang pantas untuk dijadikan masa depannya. ;)