Chapter 30-laki-laki dingin

63 6 0
                                    

"aaaaaa gue kesel" teriak Manda saat didalam Mobil.

Cittttt..
Eva yang kaget langsung menekan remnya kuat.

"anjir lo gila va?!" ucap Manda kesal.

Eva sudah emosi. Nafas didadanya Naik turun, tidak karuan. Seharusnya dirinyalah yang marah.

"lo gila apa gimana si nda? lo ga nyadar kalo lo teriak kenceng banget? kalo gue jantungan gimana? lo mau Kita mati bertiga?" ucap Eva yang sudah sangat kesal. Manda heran sebenarnya dirinya tadi mengucapkan apa?

"ya maaf va. Ga sengaja hehe" ucap Manda seraya mengangkat jari telunjuknya Dan jari tengahnya membentuk 'V'.

"sabar va sabar..lo Kaya ga tau Manda gimana aja" ujar Elsa berusaha menenangkan Eva.

Ketika emosinya sudah mereda, Mereka melanjutkan perjalanannya ke Toko buku yang akan mereka kunjungi. Mereka asik bernyanyi bersama didalam Mobil, Karena memang jarak tempuh Dari sekolah mereka untuk ke toko buku lumayan jauh.

Drrt drrt.

Tiba-tiba ponsel milik Manda bergetar. Manda langsung menggeser tombol hijau itu.

'Liaaaaa'

'halo nda'

'kenapa?'

'lo masih nanya kenapa? gue udah ama meta, kinan ditoko buku'

'ohh iya iya sabar dikit lagi nyampe'

'yaudah okee'

'sip'

tut tut tut

Sambungan terputus.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai ditoko buku itu. mereka sekarang bukan berenam melainkan bersembilan. Ya Karena Ada Brian, Rio, Dan juga Ali. Al, Rafa, dan naufal yang pasti tidak ikut. Karena naufal sibuk untuk mengurus keberangkatannya nanti lusa ke inggris, sedangkan al dia memang tidak ingin gabung. Lain halnya dengan Rafa yang memang sudah bekerja dikantor milik ayahnya.

Sekarang mereka berpencar untuk mencari buku yang mereka butuhkan. Manda sudah pasti bersama Eva. Elsa? dia memilih untuk sendiri.

"lo mau beli apa aja nda?" Tanya Eva seraya melihat-lihat buku. ralat, melihat-lihat harga buku. Yang pasti kalian tahu lah kalo cewe gimana.

"banyak sii, tapi kayanya gue beli yang gue butuhin aja" ucap Manda seraya mengambil buku yang ia butuhkan. Eva mengangguk tanpa menoleh ke Manda.

"nda, gue kesana dulu ya. mau liat buku masakan" ujar Eva menunjuk bilik buku yang akan ia datangi. Manda hanya manggut-manggut saja.

Sekarang Manda sendiri. Mencari buku yang sangat ia butuhkan. Rasanya ketika melihat novel yang sedang diskon, Mata Manda berbinar-binar namun kata ayah Manda harus memprioritaskan kebutuhan sekolah dulu. Jadilah Manda hanya membeli buku-buku tentang pelajaran termasuk Kamus Bahasa spanyol dan Bahasa jepang.

"CK! nih buku ngeledek banget si. mentang-mentang gue pendek kenapa dia dirak yang tinggi si" ujar Manda kesal. Ia sedang berusaha untuk mengambil buku yang akan ia beli, namun hasilnya nihil.

Manda menghela nafasnya pasrah. Padahal dirinya sangat membutuhkan buku itu. Bagaimana bisa dia mengambil dengan jangkauan yang sangat tinggi.

Seketika matanya membulat melihat laki-laki tinggi memakai hoodie abu-abunya. Dia mengambil buku yang Manda ingin kan. Ketika dia memberi kemanda. Sontak Manda terkejut saat siapa yang sedang memberikan buku itu. Muka datarnya dan juga sikap kakunya, Manda sangat tahu. Dia adalah Reza.

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang