Chapter 18-Cemburu

46 6 1
                                    

"Ayo pulang, naek mobil gue aja. Nanti biar supir gue yang anter mobil Lo" ucap Aldo dan menggenggam tangan Manda lembut, Manda hanya tersenyum dan mengangguk.

Manda dan Aldo masuk ke dalam mobil. Keadaan mereka berdua basah. Aldo basah karena dipeluk oleh Manda. Tapi itu tidak masalah dia sangat merindukan sahabatnya jadi mau bagaimana pun Manda, dia tidak keberatan asal gadis itu senang.

"Lo ada masalah ra?" tanya Aldo sambil mengambil tas yang berisi handuk setelah itu dia memasangkan ke Manda. Manda hanya tersenyum hangat.

"engga ko, gue cuman kangen aja sama papah, udah beberapa Minggu gue ga ke makam papah" balas Manda sambil tersenyum. "kok Lo ada dijakarta? bukannya Lo ke Kalimantan ikut bokap lo?" tanya Manda.

"hemm, iya tapi bokap dipindahin lagi ke Jakarta bahkan bakalan netep disini" jawabnya sambil tersenyum

"Lo mau masuk sekolah Mana do?" tanya Manda.

"bokap daftarin gue disekolah elit gitu, namanya SMA Nusa Indah" Manda yang mendengar langsung membulatkan matanya.

"serius? waahh nambah lagi deh stok cogan disekolah gue" ucap Manda menggoda Aldo.

"waduh gue satu sekolah Ama Lo ra? ga nyangka" ucapnya sambil tertawa.

"iyaa do, oh iya Lo mulai masuk sekolah kapan?" tanya Manda.

"besok gue udah mulai masuk" balas Aldo yang fokus menyetir.

"ohh oke dehh, jangan sombong ya disekolah sama gue" ucap Manda dan Aldo hanya mengacak rambut Manda dengan tangan kirinya dan tangan kanannya masih memegang setir.

***

Manda kembali menjadi Manda yang seperti biasa, yang tersenyum sepanjang hari namun akan dingin dengan orang yang dia tidak kenal.

"hai mahh, Manda sarapan dimobil aja ya, sekarang Manda dianterkan?" tanya Manda.

"yaudah iya sayang, iya tuh pak supir udah nungguin" balas Wulan seraya mengoleskan selai untuk rotinya.

"oke mah, Manda berangkat assalamualaikum" ucap Manda dan melangkah pergi keluar rumah.

"iya waalaikumsalam" ucap Wulan sambil menatap punggung anaknya yang sudah menjauh lalu senyumnya mengembang, karena hanya mandalah harapan dia satu-satunya dan hanya Manda yang ia miliki saat ini.

***

Sebelum Manda turun dari mobil ia Salim kepada pak supir. Dari sejak kecil Manda selalu diajarkan untuk menghormati orang tua, mau dia itu pekerja mamahnya atau bukan tetap saja dia harus menghormati.

Manda berjalan disepanjang koridor. Seperti biasa tali sepatunya tidak pernah diikat, dia akan mengikat jika dia ingat saja.
Karena kecerobohannya itu Manda menginjak talinya sendiri lalu terjatuh. dan meringis kecil.

"Lo gapapa ra?" tanya seseorang. Bagi Manda suara ini tidak asing. Manda langsung menoleh ke atas dan itu membuat Manda langsung cengengesan.

"eh Aldo, sakit do" rengek Manda dan langsung dibantu oleh aldo.

"Lo ini dari kecil selalu ceroboh, kapan si Ra  benernya" ucap Aldo dan langsung berjongkok didepan Manda yang sudah berdiri. Manda langsung menatap Aldo yang mengikat tali sepatu manda

"ehh gue bisa sendiri ko, ihh Aldo" ucap Manda.

"biarin daripada lupa mending gue iketin biar Lo aman" ucap Aldo yang masih sibuk mengikat tali sepatu manda. Manda yang mendengar itu tersenyum, karena perhatian aldo dari dulu kepadanya tidak pernah pudar.

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang