His injured

1K 56 0
                                    

Sudah bisa ditebak, lelaki yang banyak bicara itu teriak di pagi buta seperti ini yang aku yakin kalau kita sedang berada di tempat umum yang ramai akan mengundang perhatian mereka.

Aku pun menuju ruang tamu, ruang dimana hyung yang malang itu diistirahatkan "apa yang terjadi pada oppa mu?" Tanya ku sembari menyuguhkan kotak obat kepadanya.

"Dia terkena tembakan saat membawaku keluar dari tempat terkutuk itu, untunglah tidak terlalu dalam" jawab gadis itu sambil membuka tasnya.

"Hei bagaimana kau bisa mempunya barang itu?" Akhirnya chanyeol pun buka mulut saat melihat sesuatu keluar dari tas gadis itu.

"Percayalah, aku dulu sempat bersekolah di bidang keperawatan sebelum sesuatu mengubah minat ku dalam hal ini" jawabnya
"Aku butuh bantuan disini, D.O-ssi, apakah kau keberatan jika aku meminta bantuan mu? Nampaknya kau yang paling tenang disini" pintanya, benar saja, melihat hyung dengan keaadan seperti itu, siapa yang tidak gelisah.

"Baiklah" sahutnya sambil menghampiri gadis itu.

Author POV

Gadis itupun memulai menstrerilkan alat alatnya dengan airpanas, mengingat alkohol yang berada di kotak obat itu tidak cukup, setelah ia yakin sudah steril, iya memulaindengan membersihkan darah disekitar luka kakak tercintanya

"Apakah baik baik saja kita melakukan ini saat dia masih sadar?" Tanya D.O yang sedikit gugup karena mengingat pria ini masih sadar.

"Percayalah, ia sudah mati rasa semenjak peluru itu menancap di tanganya" jawab gadis itu yakin.

Akhirnya gadis itu membuat sayatan horizontal di daerah peluru itu tertancap, dengan mantap gadis itu mengambil peluru itu "sekarang tinggal menjahitnya, saat aku bilang 'cut' kau harus memotong benangnya, mengerti?" Tanya gadis itu kepada pria yang berada di sampingnya "aku mengerti" jawab D.O antusias

Gadis itupun mulai memasukan jarum, dan membuat simpul yang menggabungkan kulit kakak tercintanya menjadi satu "tie, cut, tie, cut" begitu lah yang ia ucapkan hingga semuanya ter tutup sempurna "tinggal satu sentuhan terakhir.

Soo In POV

Tinggal sentuhan ter akhir "sempurna" aku pun menutupi luka dan jaitan itu dengan plester yang cukup besar untuk menutupi luka itu.

Tidak kusadari, tangan ku tidak hanya memerah dan memar, kina membengkak dan membuat ku mengerang sedikit "argh" sambil memegang pergelangan tangan ku.

"Nampaknya kau tidak baik" pemilik suara itu pun berlutut didepan ku yang sedang duduk di sofa.

"Biar aku yang mengobati ini" katanya sambil mengompres tangan dan kaki ku

"Terimakasih. Lay-ssi" balas ku

"Tidak masalah" jawabnya sembari memberikan ku senyumanya yang hangat, melihat senyuman dan lesung pipinya membuat ku merasa nyaman.

"Istirahat lah disini, kita akan bergiliran menjaga oppa mu" pinta lelaki itu

"Terimakasih sekali lagi" kataku lalu memberikan senyuman terbaikku

"Sama-sama" lagi lagi senyuman itu membuat ku nyaman berada disini.

####

Cahaya mtahari menusuk mataku, badan ku terasa sangat remuk, dan bengkak di tangan dan kaki lu sudah mengpis, terimakasih untuk lay-ssi.

Akupun memandang keluar jendela sesaat sebelum pergi memeriksa oppa, saat aku memeriksanya, aku melihat suho-ssi sedang tertidur disampingnya, aku tidak mau menggangu tidurnya.

Akupun menuju dapur dan berencana membuat sarapan untuk mereka, mengingat hanya aku yang sudah bangun.

Akupun mencari bahan makanan yang bisa ku makan disini

Astaga..

---------------------------------------------

Hohooo kenapa tuhh?? Coba gue pengen nanya, member yang belum gue sebutin siapa ya? Haha lupa, gue seneng banget kalo ada yang nge comment, and thankyou guysss yang udah setia baca dan nunggu cerita guee

I love you so much!
사랑해
愛してる (?)

Jangan lupa

Vote,
Comment,
Follow

I love you guyss!!
XoXo🌸

You Are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang