The past [1]

747 31 1
                                    

Author POV

2009

"Apakah kalian siap?" Tanya seseorang berbadan tegap dan mempunyai iris mata coklat.

"Tentu saja" balas seorang pria berpostur tinggi dan iris mata yang berwarna hitam.

"Kita sudah merencanakan ini sudah lama dan aku rasa ini akan berhasil" tambah seorang perempuan berambut merah.

"Apakah sebaiknya kau mengikuti jejak lisa, aku tidak mau kau kenapa kenapa hwang" ungkap seorang pria kepada perempuan bernama hwang itu.

"Tenag saja lay, aku akan baik baik saja, percaya pada ku" kata perempuan bernama hwang itu.

Lalu, pria yang bernama lay itu memejamkan matanya sejenak dan mengendus kasar

"Akan ku pegang janji mu" kata lay

Hwang hanya memberikan senyum pahit, ia tahu, ini terakhir kalinya ia bertemu lay, selamat atau tidaknya dirinya dari bahaya ini

Ia tetap akan menjauh dari lay, tidak ingin membahayakannya.

"Baiklah, kau, kris, kau akan menyerang saat aku memberi tanda, dan ketika itu, kau harus segera menyerang mereka,

Tidak perduli ada aku ataupun tidak didalam sana" ungkap pria ber iris mata coklat ini.

"Tidak, tidak ada yang boleh mati disini, kau harus selamat, soo an" ungkap kris.

"Iya atau tidak selamanya" ungkap soo an menuju pemandangan di depannya.

"Oraboni (kakak laki laki) mau kemana?" Kata seorang gadis bermata hazel.

"Oraboni ada urusan, jadi kau tetaplah dirumah dengan sehun dan jangan buka kan pintu untuk orang asing, kau mengerti?" Titah soo an kepada gadis didepannya ini.

"Dengan menyertakan lay, lisa, antonio dan mereka semua? Apa kau mau merampok sebuah bank?

Dan hei! Aku, jung soo in sudah 13 tahun, tidak perlu mengkhawatirkan ku seperti itu!" Protes gadis ini.

Soo an hanya ter kekeh lalu mengelus puncak kepala adiknya ini

"Turuti saja apa kataku, kau bisa?" Tanya soo an.

Soo in pun hanya memutarkan matanya dan mengendus.

"Ya, aku bisa" jawabnya cuek.

Soo an pun mengebangkan senyumannya dan memeluk adik dan anggota keluarga satu satunya yang ia punya.

"Terimakasih, aku menyayangi mu" ungkap soo an mengecup dahi adiknya ini, terasa seperti kecupan terakhir untuknya, berbeda

Soo in hanya menyerit kan dahinya

"Apakah semuanya baik baik saja?" Tanyanya

Soo an memberikan senyum kepada adiknya ini

"Sangat baik"

***
Segerombolan orang mengumpat di dalam gelapnya hutan, menunggu aba aba sang pemimpin.

"Kris, setelah aku masuk, kau yang akan menggatikan posisi ku mengingat seo tak, ikut dengan ku" ungkap soo an kepada kris

"Aku mengerti" balas kris

"Baiklah, kami akan pergi" ungkap soo an yang di jawab dengan anggukan kris dan seo tak.

Kedua pria ini turun dari limosin berwarna hitam didepan pintu rumah bergaya rumah tradisonal jepang.

"Siapa kau?" Tanya salah satu penjaga yang mempunyai tato naga di tengkuknya.

You Are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang