Falling stars

710 29 1
                                    

Soo in POV

Aku terbangun dan mendapati kamar ini kosong tidak ada seseorang selain aku, aku rasa manusia gila itu sedang keluar, ah aku tidak perduli, akupun segera membersih kan badan ku dan memakai baju santai.

Aku merasa sepertinya rencana ku akan sia sia kalau aku tetap bera ada diruangan ini, benar benar membosankan berada disini.

Akupun memutuskan untuk melihat kearah jendela, diluar jendela hanya ada hamparan rerumputan hijau.

Aku sangat tidak sehat berada didalam sini, tidak menghirup udara luar dan jarang terkena matahari.

Aku sangat ingin menghirup udara luar saat ini.

Saat aku sedang melamun menikmati pandangan diluar jendala ini, aku merasakan ada lengan yang memeluk pinggang ku, aku tersentak,

Tetapi tidak menolak karena aku sedang tidak ingin marah saat ini.

"Tumben kau tidak berteriak atau marah aku melakukan hal seperti ini" tanya nya sambil menaruh dagunya di bahuku

Aku tidak menjawab, pandangan ku lurus kedepan, tidak memperdulikannya.

"Uh, omongan ku di acukan, baiklah" ia pun melepaskan pelukannya dan memutar tubuh ku menghadap pria didepan ku ini.

"Kita akan pergi, mungkin beberapa hari, aku jamin, pasti kau senang" katanya yang langsung membuat wajah ku berbinar senang.

Mungkin ini saatnya gumam ku dalam hati.

"Hmm, boleh tidak untuk kali ini aku ingin keluar dan menghirup udara luar? Aku sangat ingin keluar saat ini" tanya ku memohon

Ia hanya menaikan satu alisnya heran

"Kau tidak berencana kabur kan?" Tanya nya

Aku hanya mengembangkan senyum ku "tentu tidak" kata ku pasti.

Tentu tidak sekarang kata ku dalam hati.

Ia pun mencari cari kebohongan di raut wajah ku, tapi hasilnya nihil, ia sedikit menjauhkan badannya

"Baiklah, akan ku kabulkan, tetapi, tidak boleh lebih dari 10 menit" katanya, astaga! Aku senang sekali

"Terimakasih aro!" Kata ku antusias dan tidak ku sadari aku mencium pipinya.

Akupun langsung menundukan wajah ku menatap lantai, sepertinya pria itu kegirangan.

"Wah wah wah, gadisku sudah berani menciumku ya" katanya menggoda, akupun mengangkat kepala ku

"Hanya di pipi!" Balas ku membela

Ia hanya memutarkan bolamatanya

"Siapa itu aro? Nama ku nathan, bukan aro" tanya nya

"Engg... Itu panggilan untuk mu mr. Arrogant!" Balas ku yang langsung berlari menuju kamar mandi.

Aku mendengarnya terkekeh.

"Baiklah, mrs. Mayer, aku tunggu lima menit di ruang tamu" katanya,

Wait,

Mrs. Mayer? Apa ap--

"HEY! Aku bukan istri mu!" Teriak ku dari dalam kamar mandi

"Soon babe!" Balasnya mulai menjauh

Astaga, aku harus cepat cepat keluar dari sini.

***

Akupun berjalan keluar dan tentunya bersama aro, yah mungkin kalian harus mengingat aku memanggil nathan dengan sebutan itu.

You Are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang