His brother

750 39 0
                                    

Author POV

"Kau tuli ya? Aku bilang, kalau aku mati, kasihan adik mu kehilangan tunangannya" jawab pria yang mempunyai mata ber warna hijau kental ini.

"Jangan asal bicara nathan!" Jawab pria bermata kecoklatan ini.

"Aku tidak pernah bercanda hyung! Kau tau sendiri aku sangat memegang perkataan ku" jawabnya

"Ya, aku sangat kenal sosok didepan ku, dan jangan panggil aku hyung, aku bukan hyung mu!" Jawab soo an emosi

"Sayang sekali, aku menganggap mu seperti itu, karena kau sudah membunuh hyung ku, yaa, jadi terima saja lah" katanya santai.

Soo an hanya terdiam mendengar pernyataan jhonathan, yang biasa di panggil nathan ini.

Soo An merasa apa yang dikatakan nathan benar, ia telah membunuh kakak satu satunya.

FLASHBACK

2009

Seorang pria berperawakan asia memasuki sebuah ruangan yang mempunyai luas 3x4 meter ini.

Pria ini menatap pria didepannya yang mempunyai warna mata hitam sehitam tinta, ia menatap wajah pria didepannya dengan tatapan seakan sosok didepannya ini menjijikan.

"Kau tau, ini yang kurasakan saat mereka mengurung ku, tapi, berbahagialah, aku tetap memberi mu makanan dan minuman, sehingga aku bisa menyiksa mu lebih lama!" Ungkap pria dengan mata berwarna kecoklatan ini.

"Cih! Kau kira aku tersiksa? Tentu saja tidak, ini seperti sebuah ruangan VIP untui ku" jawab pria dengan mata berwarna hitam sehitam tinta ini.

"Aku bisa saja membunuh mu, thomas mayer, tetapi, aku ingin kau melihat klan sialan mu itu hancur dan setelah itu aku akan membunuh mu" jawabnya santai.

Pria yang ber nama thomas mayer ini mengepal kan tanganya dan terlihat urat urat di tanganya.

"Jung soo an! Sampai kau bernai menyentuh klan ku, akan ku penggal kepala mu! Dan ku gantung di menara tertinggi di dunia ini!" Jawabnya tegas.

"Dan aku akan menanam kan dedam ku terhadap klan mu menanamkan nya kedalam fikiran klan ku!" Sambungnya yang di hadiahi tinjuan bertubi tubi di wajwahnya dan di perutnya.

"Dan aku akan membalaskan dendam ayah ku sebelum kau bisa melakukan itu!" Jawab soo an yang di tutup dengan satu tinjuan di rahang thomas.

FLASKBACK OFF

"Sepertinya kau sedang mengingatnya, eh?" Tanya nathan yang seakan mengetahui isi fikiran soo an.

"Aku tidak menyesali kematian keturunan pertama mayer, aku sangat bahagia" jawab soo an dengan meng-hadiahi sebuah senyuman sinis.

"Dan akan ku balas perbuatan mu kepada seseorang yang sangat berharga untuk mu, junh soo an" jawab nathan yang segera berlari menjauh dari soo an.

Soo In POV

Saat aku hampir terbawa mimpi, tiba tiba saja alu merasakan ada tangan yang melingkar di pinggang ku, aku tersentak dan melirik kearah pemilik tangan ini.

"AAAA, APA KAU GILA?!" Teriak ku yang ku yakin, semua penjuru dirumah ini mendengarnya.

"Tidak bisakah kau mengecilkan suaramu?" Tanya seorang proa didepan ku, pria yang mengaku tunanganku, cih.

"Tidak salah kan aku memeluk mu, lagipula hanya memeluk, tidak mencium" jawabnya, apa?! Mencium?! Tidak tidak!

"Hei! Jangan mengaku seperti itu, tahu nama mu saja tidak!" Protes ku dengan nada sedikit melengking.

"Astaga, apa semua perempuan bersuara seperti itu?! Sangat menyakiti telinga!" Protesnya, apa peduli ku!

"Jahat sekali tidak mengetahui nama tunangan mu sendiri" protesnya sambil memanyunkan bibir yang ku balas dengan pelototan mataku.

"baiklah, aku jhonathan mayer" jawabnya sambil mengulurkan tangan. Aku pun menaikan alis ragu untuk memabalas tanganya.

"Jung Soo In" jawab ku membalas tanganya yang langsung di tarik.

Dan sekarang posisi ku ada di pelukannya, astaga akubsangat merasa nyaman, seperti pelukan oppa,

Astaga! Apa yang ku fikirkan?!

Aku pun meronta, ingin melepaskan pelukannya, justru membuat pelukanya semakin kencang.

"Biarlah seperti ini untuk beberapa saat" ungkapnya

"Sudah berapa lama kau tidak mandi?! Astaga bau sekali!" Tanyanya,

Astaga sudah betapa lama?! Aku pun hanya menundukan kepala ku.

Terdengar tawa seseorang yang sangat suka melihat ku seperti ini, menyebalkan!

"Hahahahah, kau, bau sekali! Hahaha" tawanya lepas, aku melihatnya hanya bisa menyunggingkan senyuman.

"Hei kau tersenyum! Astaga, cantik sekali" katanya, pipiku pun terasa panas.

Ia menangkup pipiku

"Tenang, aku akan membelikan keperluan mu" ungkapnya dan,

Cup

Kedua kalinya dia bersikap arrogant!

Arghhh, aku bisa gila!

Akupun menyadarkan lamunan ku

"Hei, kau habis dari mana?" Tanya ku

"Menemui kakak mu untuk mengatakan kau aman berada disini" jawabnya santai dan langsung keluar dari kamar ini.

Astaga

Author POV

Seorang wanita terlihat mondar mandir seperti mengkhawatirkan sesuatu

Kring... Kring...

"Aku ingin kau membelikan baju untuk perempuan, luar dalam, aku tidak mungkin membeli itu" titah seseorang di sebrang telfon sana.

"Apakah kau tidak merindukan ku? Aku sudah membantu mu, tapi aku belum mendapatkan apa yang kau janji kan, sekarang kau--" omonganya terputus saat seseorang di sebrang sana menyela perkataannya

"Cerewet sekali sih! Tidak bisa kah kau mengatakan 'baik akan segera membelikan nya' ?!" Protes lawan bicaranya ini.

"Tapi aku sangat merindukan mu! Aku tidak mau tahu, aku ingin bertemu dengan mu!" Jawabnya dengan nada manja.

"Baiklah terserah kau, ku tunggu sore ini" jawab nya malas

"Aku mencintai mu!" Jawab wanita ini yang langsung menutup telfonnya.

-----------------------------------

WEEEE gimana gimana?? Panjang gaa??? Seru gaa??? Maaf yaa kalo gaseruu, but

Keep reading my story and leave a mark here! Okeeyy

I Love You Guyyss!!
XoXo🌸

You Are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang