Chp. 3, Who Is She?

12.2K 816 36
                                    

"thank you"

"you're welcome"

Aku mengangguk lalu membuka pintu mobil disaat tidak ada lagi yang tersisa untuk aku lakukan. Atlanta memperhatikan ku yang sedang berjalan di depan mobil nya. Berjalan dari mobil nya terasa sangat berat bagi ku, seakan aku tidak ingin malam itu berakhir. Belum lagi di tambah kehawatiran ku akan reaksi papa jika dia mencium bau rokok mariyuana yang telah menempel di badan ku.

Aku berdiri di samping mobil nya, Atlanta membuka jendela mobil untuk ku. Dia menyandarkan kepala di kursi nya dan tangan kanan nya bersandar di jendela mobil, menatapi ku yang hanya berdiri di hadapan nya sambil memeluk termos yang berisi kan susu hangat buatan nya.

Aku tahu seharusnya aku mengatakan sesuatu selain 'selamat malam' agar aku tidak harus melihat nya pergi, tapi apa yang harus aku katakan?

Lalu Atlanta tertawa dengan tatapan nya yang masih tertuju pada ku. Aku melihat kebawah, memperhatikan penampilan ku yang mungkin menjadi alasan Atlanta tertawa, tapi aku tidak menemukan sesuatu yang lucu.

"kenapa kamu hanya berdiri saja? Tidak kah kamu harus melakukan sesuatu?" tanya nya

"aku akan masuk ke dalam rumah setelah kamu pergi, Atlanta."

Atlanta menggelengkan kepala lalu membuka pintu mobil nya, aku harus mengambil beberapa langkah ketika dia berjalan kearah ku "maksud aku melakukan sesuatu pada ku." dia menaikan jari telunjuk lalu menunjuk ke bibir nya.

Aku memejamkan mata dan menghelakan nafas disaat aku tersadar akan kebodohan ku "maaf, aku bodoh sekali, kamu haus?"

Rahang Atlanta terjatuh "bukan-"

"aku gak keberatan jika kamu masuk kerumah ku untuk minum"

Atlanta menutup mulut nya lalu tersenyum "aku benci masuk ke dalam rumah orang lain"

"kenapa?"

Atlanta mengangkat bahu "orang tua tidak menyukai ku"

Aku terlihat bingung akan apa yang telah dia katakan "kamu takut bertemu papa ku?"

"bisa di katakan begitu."

"Atlanta, papa ku alasan mengapa aku bisa keluar malam ini. Kamu tidak perlu takut pada nya, dia akan menyukai mu."

Atlanta terdiam sesaat, seakan dia sedang mempertimbangkan sesuatu tetapi dia tetap menolak "thank you, Aura. Tapi..."

"tapi?"

"masih ada alasan lain nya."

"aku boleh mendengar nya?"

Atlanta tersenyum lalu menghelakan nafas "aku tidak mau terlibat kedalam kehidupan mu."

"oh." benar jika aku sedikit merasa kecewa ketika Atlanta menolak undangan ku untuk masuk kedalam rumah. Tapi mungkin ini yang terbaik?

"jangan di ambil ke hati, aku hanya begini keadaan nya. Aku tidak suka terlibat ke dalam kehidupan pribadi orang lain."

Aku tersenyum pada nya "aku kira kita tidak mempunyai kesamaan"

"oh really...?" aku melihat nya melangkah mendekati ku lagi. Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi kepada ku, tetapi aku tahu bahwa aku tidak mau terlihat seperti seorang pengecut di bawah tatapan tajam dan suara lembut nya "jadi jika Ashley berhasil menjadi seseorang yang membawa mu pulang malam ini... dan mungkin tangan nya menahan tubuh mu seperti ini..." aku dan Atlanta menunduk mengamati tangan nya yang sedang menyelimuti leher dan pinggang ku, merasakan denyut darah ku yang mungkin sedang berlari di dalam sistem yang sedang terbakar oleh sentuhan nya. "dan bibir nya mengundang mu untuk mencium nya..." bisik nya di saat bibir kami hanya sejauh hembusan nafas nya yang hangat.

Atlanta (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang