Chp. 32, T-shirt

3.3K 294 27
                                    

Handphone Aura terus bergetar di atas meja, berusaha membangunkan Aura dari amarah ayahnya.

"oh... Dimana aku?" Aura menghelakan nafasnya disaat dia hampir tidak mengenali sekelilingnya. Dia sangat bingung dengan apa yang telah terjadi padanya. Aura melihat keadaan dirinya dan tersadar bahwa dirinya tidak lagi memakai baju. Hanya bra dan celananya. Seseorang bergerak di samping, mengejutkan Aura "Ashley?! Oh my God! Kok aku ada di sini? Ash bangun!" Aura berdiri dari kasur Ashley dan mencari kaos yang telah menghilang dari tubuhnya

Ashley terbangun dari tidurnya dan menghelakan nafas di saat dia tahu apa yang harus dia hadapi setelah ini.

"pagi..." gumam Ashley dengan malasnya sebelum dia berdiri dari kasur.

Aura menutup matanya di saat dia tersadar Ashley tidak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya. "okay okay, mungkin bangun sekarang bukan ide yang baik untukmu" ucapnya sambil berusaha menutupi tubuh Ashley dengan selimutnya

Ashley tersenyum melihat Aura "ini reaksimu disetiap kali kamu melihat seorang wanita telanjang?"

"Ashley..." Aura menaruh kedua tangannya di atas bahu Ashley dan menuntun Ashley untuk kembali duduk di atas kasur. Aura berusaha membuatnya fokus tetapi mata Ashley selalu tertuju kearah dada Aura "Ashley fokus!" Tegurnya "apa yang terjadi tadi malam?"

Ashley terdiam sesaat, dia tahu dia harus berbohong untuk menjauhkan Aura dari Atlanta. Walaupun Aura tidak akan menyukai ini.

"kita berhubungan seks"

Aura membisu. Masih menunggu Ashley untuk mengakui bahwa apa yang telah dia katakan hanyalah sebuah lelucon semata.

"gak." ucap Aura

"yup" balas Ashley, menunduk ke arah lantai

Aura menutup kedua matanya, berusaha untuk memproses apa yang telah dia dengar "tapi, aku gak mengingat apa-apa"

"kamu mabuk dan mengajakku ke kamar."

"no..."

"sebelum aku bisa menuntunmu ke kasur dan membiarkanmu istirahat, kamu menciumku."

"no..."

"aku berusaha menghentikanmu tapi tubuhku... Tubuhku menginginkanmu"

Aura menggelengkan kepalanya, semua yang telah dikatakan oleh Ashley sama sekali tidak terdengar masuk akal baginya.

"Atlanta..." jantung Aura berhenti berdetak ketika wajah Atlanta terlintas di kepalanya. Aura mengambil handphonenya dan mengecek jika Atlanta telah menelpon atau mengirimkan pesan. "dia gak mencariku tadi malam?" tanyanya pada Ashley setelah dia tidak menemukan satu pesan atau panggilan dari Atlanta

"aku gak tau, Aura. Kamu kira Atlanta bisa terlintas di kepalaku disaat aku berhubungan seks denganmu?"

"harusnya gitu, Ash!" tegur Aura "dia sepupumu, dan kamu tau aku pacarnya! Bagaimana kamu bisa gak memikirkan konsekuensinya?!"

Ashley yang tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa terdiam.

Aura kembali mencari kaosnya, sehingga Ashley menjadi bingung "kamu ngapain?" tanya Ashley

"menurut kamu apa? aku mencari kaosku yang hilang, bantu aku cari!" perintahnya dengan setengah tubuhnya yang terekspos, Aura merasa sangat malu sehingga dia menjadi sangat tidak sabar untuk memakai kaosnya "ugh! Aku gak pernah merasa marah seperti ini Ash!" ini adalah pertama kalinya Ashley menyaksikan Aura marah, sehingga dia merasa tergelitik oleh pemandangan tersebut. Aura yang mendengar tawa Ashley pun memberikan Ashley tatapan kesalnya "gak lucu Ash!"

Atlanta (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang