Sekolah berakhir, Atlanta berjalan keluar dari gedung sekolah kearah tempat parkiran. Sebagian dari dirinya tahu bahwa seharusnya dia tidak harus kesana, dia tahu dia hanya akan menyakiti dirinya sendiri jika dia melihat Aura bersama Ashley.
Wajah Amelia muncul di hadapannya dalam perjalanan, menghalangi Atlanta "hey sexy"
Atlanta memperhatikan wajah Amelia yang tersenyum padanya. Dia bahkan tidak lagi mengenal wanita di hadapannya, terlalu banyak yang telah berubah pada Amelia. "sejak kapan kamu berhenti memakai kacamata?" tanya Atlanta
"jadi kamu memperhatikanku" komentar Amelia sebelum dia melanjutkan dirinya untuk mengajak Atlanta pergi kencan "karena kamu udah gak pacaran dengan Aura, aku rasa kamu bisa berkencan denganku"
Atlanta melihat kearah parkiran, dan disana dia dapat melihat Aura yang sedang berkumpul bersama teman-temannya. Aura bertanya-tanya, apa yang sedang Atlanta dan Amelia lakukan disana. Apapun itu, Aura tidak ingin mengatahuinya. Tapi tetap, Aura tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sana.
"kamu udah berbicara dengannya?" tanya Ashley di sampingnya
Aura mengangguk pelan sebelum dia melihat kearah Ashley "dia gak benar-benar memberikanku kesempatan untuk berbicara... Tapi yaudah, mau bagaimana lagi" ucapnya tersenyum miris
Ashley tahu perasaan Aura dan dia juga tersadar bahwa apa yang Aura rasakan tentang Atlanta tidak akan pernah berubah.
"Aura, boleh aku nanya sesuatu?" tanya Ashley dan Aura hanya tersenyum mengizinkannya "demi sebuah kebaikan, akankah kamu mengambil keputusan terburuk?"
Aura terdiam sesaat, pertanyaan itu terdengar sangat random baginya, tapi Ashley terlihat sangat membutuhkan jawabannya "ya... Jika itu satu-satunya pilihan yang tersisa" jawab Aura mengangguk
"meskipun keputusan itu akan membuat mereka semua membencimu?" tanya Ashley lagi
Aura tersenyum lembut dan kembali memberikan pendapatnya "Ash, gak akan ada seorangpun yang bisa mengerti mengapa kita mengambil keputusan-keputusan tersebut didalam hidup kita, mereka bisa mencoba untuk mengerti tapi gak akan ada yang benar-benar mengerti selain dirimu sendiri. Jadi apapun itu yang sedang kamu hawatirkan, aku sarankan agar kamu gak terlalu memikirkan apa yang orang lain sedang pikirkan tentangmu"
Ashley tersenyum lalu menunduk ke bawah "ya, sangat mudah untuk mengatakannya"
Aura mengangguk "ya, sangat mudah bagiku untuk mengatakannya karena aku gak menjalani apa yang sedang kamu jalani. Kamu mengerti apa yang ku maksud?"
"aku mengerti, thank you..." gumam Ashley memandang wajah Aura
"hey At" Sapa Heather
Aura dan Ashley yang mendengar nama Atlanta kini saling menjauh, mereka terlalu merasa buruk tentang apa yang telah mereka 'lakukan'. Atlanta melipat tangannya dan menyapa Heather.
"hey Heather, kalian ada rencana malam ini?" tanya Atlanta pada semua orang
"hm, gak ada kayaknya, kenapa?" tanya Ashley
"aku gak nanya kamu, Ash." jawab Atlanta membuat situasi menjadi lebih buruk dan canggung dari sebelumnya. Aura tahu dia juga akan mendapatkan respon yang sama jika dia berbicara, jadi dia tetap terdiam sambil memandang wajahnya.
Mike tersenyum, berusaha memperbaiki situasi di antara mereka "kita bukan tipe anak-anak yang akan diam di rumah untuk mengerjakan semua tugas sekolah kita, jadi aku rasa kita akan bermain di rumah mu?"
Atlanta tersenyum "bagus, karena Amelia juga akan bergabung dengan kita."
"Amelia udah mulai mendekatimu?" tanya Gwen