Chp. 9, Eyes Closed

6.8K 618 15
                                    

Melihat teman teman ku di spot parkiran mereka, aku memutuskan untuk berdiam di dalam mobil ku. Melihat dia yang termanis dan terindah, aku terpaksa harus memakai jarak untuk menenangkan diri ku. Menghitung mundur dari angka sepuluh tetap tidak memberikan ku waktu yang cukup. Atlanta duduk di atas mobil Jeep Ares bersama Ashley. Ricky dan Ares terlihat begitu teralihkan di setiap ada gadis yang melewati jalan mereka. Gwen sedang bersandar di sisi Jeep tersebut dengan Becky yang bersandar di tubuh nya, tangan Becky membelai wajah Gwen dengan tatapan yang mengatakan bahwa tidak ada yang lebih berharga bagi Becky selain wanita di hadapan nya. Sedangkan Heather dan Mike sibuk mengambil ber selfie ria.

Berbeda dengan ku, mereka terlihat sangat percaya diri tentang penampilan mereka. Seperti Atlanta yang tidak peduli jika posisi duduk nya di kap mobil Ares membuat kedua kaki panjang dan mulus nya menjadi sumber perhatian. Ashley yang tak segan segan membiarkan kancing kemeja sekolah nya beberapa terbuka, rok super pendek Heather yang jika ada sedikit hembusan angin dapat mengizinkan setiap mata untuk melihat celana dalam pink nya. Belum lagi Becky yang sangat bangga dengan tindikan nya.

Mengetahui bahwa kelas akan segera di mulai, aku membuka pintu mobil ku dan langsung menuju ke dalam gedung sekolah. Aku mendengar beberapa dari mereka memanggil nama ku, tetapi aku terlalu malu dengan Atlanta.

Mengingat kembali bibir merah muda pucat seperti kuncup mawar. Bibir atas lebih tipis, tetapi tidak terlalu tipis, dan memiliki busur dewa asmara alami. Bagian bawah lebih besar dan lebih mewah. Aku menutup kedua mata ku ketika aku mengingat bagaimana bibir lembut itu mengesapi bibir bagian bawah ku, bagaimana dia mengizinkan ku untuk mencium bagian bibir atas nya, bagaimana dia membelai leher ku ketika dia melakukan nya.

Aku cemberut dan membiarkan dahi ku bersandar di loker besi yang dingin. Sudah tiga hari ini setelah Atlanta mencium ku dan aku masih belum tahu bagaimana cara nya bersikap di sekitar nya. Di sana dan di sini aku akan harus mengambil jalan lain hanya untuk pergi ke lokasi tertentu.

"mengapa kamu mengabaikan ku?"

Aku harus mengejutkan beberapa orang di sekitar ku ketika suara Atlanta terdengar "Atlanta...!"

Atlanta menunduk dengan wajah sedih nya "harus kah aku tidak mencium mu malam itu?"

Pemandangan kesedihan nya menyakiti ku, aku bahkan tidak menyadari kedatangan kesedihan ini dari nya. Aku berusaha membuka mulut ku, mencari kata kata yang tepat untuk menjelaskan pada nya mengapa aku bersikap demikian. Tapi di saat Atlanta melihat ku melewati bulu mata nya yang lentik dan indah itu, aku harus memakai loker sebagai sandaran ku.

"aku hanya malu, Atlanta..."

Atlanta melihat ku dengan bingung nya "apa yang membuat mu malu?"

Aku mengangkat bahu dan menunduk "entah lah... Kita ciuman lalu apa yang harus aku lakukan?"

Aku mendengar nya tertawa dan suara itu sebagai musik bagi telinga ku. Aku mulai merasakan diri ku tersenyum dan aku pun mendengar nya berbicara lagi "mungkin kamu bisa mengajak ku ke prom sebagai kencan mu?" tanya nya

"aku?" tanya ku melihat ke sekitar, karena aku masih ragu jika pertanyaan itu tertuju kan pada ku "tapi bagaimana jika kamu menolak ku?"

Atlanta tertawa lagi lalu Ashley dan teman teman lain datang menghampiri kita "apa yang kalian lakukan? kelas bentar lagi di mulai"

Atlanta memutar mata "bisa kah kalian pergi duluan? masih ada yang sedang ingin Aura lakukan pada ku."

"apa?" tanya Ares "dia akan mengajak mu ke prom?"

Atlanta dan yang lain kembali melihat ku, menunggu ku untuk melakukan nya, dan tatapan mereka hanya menakuti ku. Ricky melihat kearah jam tangan nya lalu kembali melihat ku dengan tidak sabar nya. Mike tersenyum mendukung ku.

Atlanta (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang