Hari lain di sekolah Figaro's High, semua orang sedang menikmati menu makan siang mereka di kantin. Aura melihat sekelilingnya, Atlanta sedang tertawa-tawa akan sesuatu yang Amelia bisikan di telinganya, Heather sedang menyuapi Ashley, sedangkan Ares sedang menggoda adik kelas.
"hey" Gwen datang ke meja mereka, Becky tersenyum padanya dan memberikan Gwen tempat untuk duduk di sampingnya
"hey" Sapa balik Becky padanya
"kamu udah makan?" tanya Gwen
"kamu udah makan?" Becky hanya mengulang-ulang apa yang Gwen katakan hanya untuk menganggu kekasihnya
"kamu mengulang-ulang ucapanku" ucap Gwen padanya
"kamu mengulang-ulang ucapanku" balas Becky lagi
Gwen tersenyum manis "aku sayang kamu." Ucapnya dengan harapan Becky akan mengatakan yang sama
"... Ya, aku udah makan kok." jawab Becky, Gwen terdiam menatapi kekasihnya yang selalu kejam padanya. Becky tertawa "aku cuman bercanda Gwen, I love you too" Becky mencium kekasihnya sebagai permintaan maafnya
Aura menghelakan nafasnya "dimana Mike?" tanya Aura pada teman-temannya
"Mike dan Ricky harus mengulang ujian kalau mereka gak mau menghabiskan liburan natal mereka di sekolah" ucap Heather "kenapa kamu mencarinya?"
Aura tersenyum miris "karena selain aku, dia satu-satunya yang masih single di sini."
Atlanta tertawa merayakan dirinya "kasian..."
Aura melipat tangan sambil memperhatikan Atlanta yang sama sekali tidak melewatkan sedikit kesempatanpun untuk mengejeknya.
Lalu mereka melihat Delilah datang menghampiri meja mereka. Atlanta berhenti tersenyum-senyum lalu mendengus "ngapain lagi nih bocah"
Aura tersenyum disaat Delilah melihat kearahnya. Dengan penuh malu, Delilah memberikan kertas kecil yang Aura berikan padanya.
"aku gak bisa memikirkan hal lain selain ini..." ucap Delilah pada Aura
Aura membuka lipatan kertas itu lalu membacanya "nomor... Telfon?" tanya Aura "nomor telfon siapa?"
Delilah tersenyum melihat keluguan Aura "nomor telfonmu."
Suara minuman kaleng yang diremuk terdengar di sekitar mereka. Aura melihat Atlanta sang pelaku yang kini sedang tersenyum padanya "hari yang indah untukku..." gumam Atlanta. Becky tersenyum-senyum dengan Gwen, mereka semua berusaha untuk tidak menertawakan situasi diantara mereka.
Aura kembali melihat Delilah yang berdiri di samping mejanya "kamu yakin? Kamu bisa saja meminta sweater atau dress kesukaanmu... Delilah, kalau kamu hawatir dengan uang, kamu gak perlu... Aku gak keberatan membelikanmu barang" Aura melihat teman-temannya dan mengadu "aku bahkan udah sengaja gak jajan bakpao hari ini..."
"aw..." Ashley memiringkan kepala menyaksikan Aura. Heather menyenggol Ashley untuk menghentikan pandangan Ashley pada Aura
Aura melihat Delilah "apa karena aku yang paling miskin di sekolah ini?"
"Iya, pasti karena itu." ucap Atlanta
"apa? gak kak, aku hanya ingin... Mungkin kita bisa... Berteman?" tanya Delilah penuh malu
"berteman dengan mesra..." bisik Becky kearah teman-temannya membuat mereka tertawa.
Aura tersenyum lalu mengambil pulpen untuk menulis nomor telfonnya di kertas tersebut "Delilah, kamu gak perlu menggunakan voucher kado natalmu untuk berteman denganku. Kamu bisa menghubungiku kapan saja, tapi please... Biarkan aku memberikan kado natal untukmu" Aura memberikan kertas itu pada Delilah