Kita semua kembali ke lapangan sepak bola. Gwen dan Becky entah pergi kemana, sedangkan aku, Atlanta, Ashley, Mike dan Heather masih mengelilingi api unggun. Kita berlima terbaring di atas selimut kita masing masing sambil menatapi angkasa malam. Ares dan Ricky sedang bermain bola, jika di lihat Ricky jauh lebih ahli memainkan permainan itu. Setelah kejadian ku dengan Atlanta tadi, Atlanta telah memberikan ku perlakuan dingin nya. Aku telah mencoba meminta maaf pada nya, tapi dia tetap bersikap seakan aku tidak ada di sana. Hal itu berhasil membuat ku sedih, seakan aku telah mengacaukan malam ini bersama nya, tapi di saat yang sama aku lega telah menjauh kan diri dari kemungkinan akan sesuatu yang aku tidak ingin kan. Jika membicarakan seks, aku akan panik. Aku tidak mengerti mengapa, tetapi aku sangat terlambat dari yang lain nya. Aku tidak punya seseorang yang dapat mengajarkan ku tentang seks. Bahkan di saat aku mendapatkan PMS pertama ku, aku tidak memiliki mama ku untuk menjelaskan apa yang telah terjadi pada ku. Aku terlalu malu untuk bertanya pada papa, iya kita memang dekat, tetapi papa bukan lah orang yang tepat untuk di ajak membicarakan hal hal seperti ini.
Aku menghelakan nafas, menjadikan kedua tangan ku sebagai bantal, aku memandang pemandangan indah di atas kita.
"aku merasa sangat kecil..." Atlanta bergumam, aku melihat kearah nya yang terbaring di atas selimut nya satu meter di samping ku dan tersadar dia sedang melakukan hal yang sama.
Aku pun mencoba untuk merespon nya walaupun kemungkinan besar akan di acuhkan lagi oleh nya "kenapa begitu?" tanya ku
Atlanta me lirik kearah ku lalu bertanya pada Heather yang sedang terbaring di samping nya "Heather tolong katakan pada Aura, aku merasa kecil karena pemandangan indah dan luas di atas kita, yang mungkin jauh lebih besar dari yang kita fikirkan."
Aku cemberut dan melihat Heather memakai kedua sikut nya untuk bangun menghadapi ku "aku tidak begitu mengingat semua kata, tapi yang aku tahu Atlanta tidak mau mengobrol dengan mu."
Aku kembali bersandar di kedua tangan ku dan memandang ribuan bintang, sebagian sinar mereka tidak begitu terang dari yang lain nya. Tapi mereka tetap bersinar.
Ashley berkata di samping ku "kalian sadar gak si? tanpa kegelapan, bintang bintang tidak dapat bersinar."
"aku setuju..." Mike bersuara "kegelapan tidak begitu mendapatkan apresiasi yang sama dengan terang."
"beberapa masih menyadari keberadaan kegelapan itu..." gumam ku, tidak yakin jika mereka dapat mendengar ku tapi aku terus berbicara "bagi mereka yang mau mengenal kegelapan itu, hidup di sana dan mencoba mengerti bagaimana rasa nya menjadi mereka... Dan aku percaya segala sesuatu terjadi karena ada alasan nya. Dan alam semesta membiarkan hal itu terjadi, karena perbedaan ada lah sesuatu yang indah."
"tapi terang dan gelap tidak akan bisa bersatu, tidak kah begitu, Atlanta?" tanya Ashley pada nya. Atlanta tidak menjawab, dia hanya terdiam menatapi langit malam.
"terang dan gelap tidak bisa bersatu, tapi seperti yang kamu bilang, Ash. Tanpa gelap, terang bukan lah apa apa. Dan begitu juga sebalik nya." tambah ku
"dari cara kedua nya saling menyeimbangi, menurut kalian mungkin kah gelap dan terang bisa saling jatuh cinta?" Mike bertanya
Heather tertawa "seperti memikirkan apakah Tuhan dan Lucifer bisa saling jatuh cinta."
"aku tidak akan mengabaikan kemungkinan nya, tapi jika iya, aku yakin hubungan mereka akan sangat rumit" Atlanta bersuara di samping ku
"kalian lagi ngomongin apa?" Gwen datang bersama dengan Becky.
"Gwen, resleting celana mu masih..." Mike berkata, berusaha mengingatkan Gwen yang lupa menutup celana nya
Lalu Ares dan Ricky pun kembali kepada kita di saat mereka membutuhkan air untuk minum.