Aku dan papa sedang sarapan bersama. Kopi hitam untuk papa dan jus jeruk untuk ku. Papa makan dua telur rebus dengan enam helai bacon. Dan pancake untuk ku. Semenjak mama pergi, kita tidak begitu punya banyak pilihan tentang menghidangkan makanan di atas meja.
"bagaimana hari pertama mu?"
Aku melihat kearah papa yang sedang membaca brosur diskon salah satu supermarket di sekitar kita. Aku pun mengingat kembali hari pertama ku di sekolah "Figaro's High... Sekolah yang menarik." aku mencoba menjelaskan pada papa, tapi aku tahu dia tidak begitu tertarik dengan sekolah ku.
Papa menaruh brosur nya lalu menaruh perhatian nya pada ku. Jenggot dan kumis nya yang tipis membuat nya terlihat seperti kapten bajak laut. Yang di mana menurut aku hal yang cukup keren.
"papa punya sesuatu untuk mu."
Mendengar itu aku meletakan garpu dan pisau ku dan tersenyum lebar "papa sudah membeli kan ku buku yang ku minta?"
Papa ku terbisu seperti dia telah membeli kan sesuatu yang salah "uh... No. Ini bukan buku, Aura. Kamu tahu, jika papa seumuran mu dan papa mendapatkan hadiah buku, papa akan mengamuk dan membakar buku itu" papa menggerutu
"lalu apa?" tanya ku, kembali menaruh perhatian ku pada makanan ku.
Lalu sebuah kunci terlempar ke atas meja makan. Aku tidak begitu mengenal tentang mobil, tapi aku tahu kunci mobil jika aku melihat nya. Papa tersenyum dengan lebar nya "papa jangan bercanda." kata ku
Lalu papa berdiri dari kursi nya "mungkin kamu ingin melihat pemandangan di luar."
Aku mengambil kunci tersebut lalu berlari keluar rumah dan benar. Volkswagen Beetle berwarna kuning terparkir di belakang mobil polisi papa ku.
"kamu menyukai nya?" papa bertanya
Aku tidak bisa berhenti memandangi mobil baru ku. Aku tahu ini mobil bekas dan tua, tapi aku sangat menyukai nya.
Aku kembali pada papa dan memeluk nya erat "thank you dad..." aku merasa ingin menangis sehingga aku terus memeluk nya, memakai seragam papa untuk menahan air mata.
Papa membalas pelukan ku dan mencium kepala ku "kakek mu memberikan mobil ini pada mama mu"
Aku melepaskan papa dan melihat wajah nya "mobil ini milik mama?"
Papa tersenyum miris dan mengangguk. Dia berjalan kearah mobil bersama ku sambil bercerita "mobil ini adalah kesayangan nya, mama bahkan jarang mengizinkan papa untuk mengendarai nya" papa tertawa bersama ku "lalu dia menjual mobil ini pada paman Sully" papa melihat kearah ku dengan senyuman
"kenapa mama menjual nya?"
"waktu itu papa dan mama mendapatkan hadiah yang jauh lebih indah, tapi hadiah yang indah butuh sedikit pengorbanan" papa tersenyum pada ku, memberitahu ku bahwa hadiah yang di maksud nya adalah aku. "di saat papa dan mama melihat kedatangan mu, keadaan ekonomi kita masih belum di posisi yang baik. Jadi mama menjual mobil ini untuk mempersiap kan kedatangan mu"