Chp. 5, Get Low

7.8K 653 19
                                    

Aku merapikan buku buku ku di saat beberapa besar murid lain nya sedang berlari secepat mungkin untuk bersarapan. Aku bisa merasakan beberapa murid masih ada di kelas Mrs. Miller, tapi aku tidak berani untuk mengecek karena aku tahu salah satu nya adalah Atlanta. Aku merasa merinding di setiap kali aku mengira dia sedang melihat kearah ku.

Aku pergi ke depan kelas, menghampiri Mrs. Miller "thank you Mrs. Miller, anda mengajar dengan sangat baik. Jauh lebih baik dari Gwen." Mrs. Miller tersenyum mendengar ku, mungkin mendengar murid nya memberikan apresiasi secara langsung bukan lah hal yang selalu terjadi pada nya.

Mrs. Miller tertawa "thank you, Aura. Kamu pendengar yang sangat baik. Aku dengar Gwen yang mengajar mu selama dua tahun kebelakang?" aku mengangguk sebagai jawaban ku "Gwen anak yang pintar, aku yakin kamu tidak akan kesusahan untuk mengejar pelajaran di sini."

Aku mengangguk dan pergi dari kelas. Aku tahu ketika kelas berakhir Gwen tidak akan punya pilihan lain selain pergi bersama Becky. Aku rasa aku tidak akan selalu mendapatkan pertemanan nya. Tapi gapapa Aura, kamu harus bisa sendiri. Kamu telah berlatih bertahun tahun, kamu pasti bisa. Lagi pula, sendiri berartikan ketenangan. Sendiri berarti tidak ada kegugupan untuk bersosialisasi.

Jam sembilan adalah jadwal untuk sarapan. Aku tidak begitu lapar jadi aku akan memakai saat ini untuk mempelajari peta sekolah. Mike mengajak ku untuk pergi ke kantin, tapi aku hawatir jika pergi bersama nya akan mempertemukan ku dengan Atlanta, dan aku masih belum yakin jika aku siap untuk bertemu dengan nya.

Berjalan di koridor sekolah, dengan tas yang tergantung di punggung ku dan peta sekolah di tangan ku, aku mendapatkan beberapa tatapan aneh dari murid murid yang melewati ku. Lalu di saat aku berusaha untuk tidak menghiraukan mereka, aku mendengar Ashley memanggil ku

"hey babe" dia merangkul ku

"hey Ashley" jawab ku masih menunduk, menolak melihat kearah nya. Lalu aku pun mengingat ciuman di pipi yang dia berikan pada ku tadi pagi, dan hal itu menakuti ku. "aku harus pergi!" aku berlari dari rangkulan nya, meninggalkan nya di belakang

"wait Aura!" aku melihat ke belakang dan tersadar bahwa Ashley sedang berusaha mengejar ku, dia bahkan tidak sungkan sungkan untuk mendorong murid lain yang berani menghalangi nya. "minggir dong!" Seorang murid laki laki yang jauh lebih besar dari Ashley jatuh ke lantai. Mata ku terbuka lebar, merasa bahwa dia terjatuh karena ku.

Aku menghampiri laki laki itu "Ma-maaf kamu gapapa?"

Laki laki itu menggerutu kesakitan "aduh pantat ku..." dia berusaha berdiri bersama dengan bantuan ku

"Aura-" Ashley memanggil ku tetapi aku menghentikan nya dengan tatapan kejam yang biasa aku pakai jika papa pulang dengan keadaan mabuk. Ashley terdiam, membaca raut wajah ku. Seakan dia tidak pernah melihat ku seperti ini. Lalu bukan nya merasa bersalah, Ashley mengambil handphone nya lalu mengambil foto ku.

*cekrek*

Dengan santai nya dia mengetik di layar handphone, sama sekali tidak menghiraukan kesalahan nya.

Laki laki yang tadi telah pergi, berjalan sambil menghusap husap bokong nya.

Aku menghelakan nafas lalu pergi dari hadapan Ashley "Aura kamu mau kemana"

"kemana pun selain dari hadapan mu, Ash."

Ashley tertawa "kamu mau bermain kucing kucing an dengan ku?" dia menahan tangan ku, membuat ku berputar untuk kembali menghadapi nya "izin kan aku untuk menemani mu."

Aku sedikit terkesan dengan usaha nya untuk meminta dengan cara yang lebih baik walaupun bahasa tubuh nya masih jauh dari kata lembut.

"kamu meminta izin?" tanya ku dengan senyuman

Atlanta (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang