Author's POV
Mengetahui Aura akan melakukan projek nya bersama Ashley, seseorang tidak dapat berkonsentrasi dengan projek nya sendiri. Bagaimana Atlanta dapat berkonsentrasi jika kekasih nya sedang berduaan dengan seseorang yang memendam rasa untuk nya.
"Atlanta, kamu dengar gak si?" Tina mengeluh di kursi belajar nya. Atlanta yang tidak pernah berniat untuk melakukan projek nya, hanya merebahkan tubuh nya di atas kasur Tina sambil menunggu balasan pesan dari Aura.
"menurut mu Aura sedang belajar atau bercumbu dengan Ashley?" tanya Atlanta yang sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan Tina
Tina menghelakan nafas nya, dia telah memperkirakan hal ini akan terjadi. Tina terdiam sesaat sebelum sebuah ide terlintas di kepala nya "kamu mau mencari jawaban nya?" Tina mengambil sebuah teropong di laci kamar nya dan menunjukan nya pada Atlanta "teropong tembus dinding!" Tina berkicau seperti tokoh doraemon.
Atlanta duduk di atas kasur dan melihat benda tersebut "kamu mau aku memantau nya?" tanya Atlanta, tidak begitu merasa memantau adalah kelas nya. Tapi Atlanta tahu, jauh di lubuk hati nya, dia sangat ingin pergi ke rumah Aura dan mendobrak pintu kamar nya. Atlanta menerima teropong tersebut dan mencoba memakai nya. Teropong tersebut biasa di gunakan untuk tentara agar dapat membaca panas dari luar ruangan sekali pun. Panas yang terdapat di dalam tubuh seseorang akan memberikan gambar an merah di saat seseorang menggunakan teropong tersebut. Atlanta tersenyum ketika dia melihat seseorang sedang berjalan di depan kamar Tina "keren... Dari mana kamu mendapatkan ini?"
"aku membeli nya di pasar gelap... Semenjak aku membeli teropong ini, di hari itu juga aku putus dengan pacar ku" Tina memutar mata di saat dia mengingat salah satu kenangan sedih nya "aku menemukan pacar ku selingkuh dengan teman ku" tambah nya
Mendengar itu kehawatiran Atlanta jika Aura melakukan hal yang sama muncul kembali "menurut mu ada kemungkinan Aura berselingkuh di belakang ku?" tanya nya dengan cemas
Tina hanya menjawab dari pengalaman nya "menurut ku kemungkinan itu akan selalu ada. Tapi kamu bisa mencari jawaban nya sendiri"
Atlanta memandangi teropong tersebut, dia tidak begitu yakin jika ide ini adalah yang terbaik "tapi bagaimana jika Aura gak selingkuh? kalau dia tahu aku sedang menguji nya, dia akan marah kepada ku."
"Aura bisa marah?" tanya Tina dengan senyuman yang terhibur, dia tidak mengira Aura bisa marah sama sekali. "anyway, jika kamu takut dia marah, ya jangan sampai ketahuan kalau kamu sedang menguji nya. Kita bisa menguji nya dengan menyewa seorang model jika kamu mau" Tina memberikan saran nya, merasa ide ini akan enjadi sangat mengasyikan bagi nya.
"model?" tanya Atlanta
Tina mengangguk "Iya, model. Kita bisa menyuruh seorang model untuk menggoda Aura. Dan jika Aura merespon model itu, katakan saja Aura gagal ujian." Tina tersenyum dengan lebar nya.
Atlanta sedang mempertimbangkan semua rencana ini, bayangan Aura yang sedang berselingkuh termainkan di kepala nya, dan dia tidak dapat menerima semua itu, jadi Atlanta setuju dengan Tina "okay, tapi kita harus hati-hati. Kita pergi dengan mobil mu."
"deal."
-
Aura's POV
Atlanta tidak berhenti mengirimkan ku pesan di saat aku dan Ashley sedang memperkerjakan projek kami. Aku tahu Atlanta tidak akan membiarkan ku bekerja dengan tenang, tapi aku hawatir jika suara handphone ku akan menganggu konsentrasi Ashley. Jadi aku pun memastikan dering dan getar di handphone ku.
Kita berdua sedang mengetik di laptop masing-masing. Mengarang sebuah cerita yang sama dari perspektif yang berbeda. Aku sangat tertarik dengan tugas ini, bisa di bilang kedua karakter yang kita pilih sangat lah bertolak belakang. Dan tugas ini membantu kita membayangkan apa yang akan karakter itu lakukan dan juga merespon sesuatu.